Rabu, 31 Maret 2010

di 05.36 Label: Diposting oleh Syarbani Blogs 1 komentar


baca selengkapnya.....
di 03.13 Label: Diposting oleh Syarbani Blogs 1 komentar

Announcements, greetings and letters of congratulations form an integral part of business practice. These can be strictly formal or plainly informal; though the present trend is to make them as informal as possible.

Announcements, whether formal or informal should be pleasing in form and content; and should have a personal air about them. Formal announcements are usually printed or engraved in black ink or a white or cream card, such as those used for invitations to attend formal functions.

While announcements are obligatory on certain occasions such as shifting offices, opening branches and so on, greetings are not so. But greetings are the graces that make business routine tolerable and even enjoyable. They are, therefore, essential to maintaining good relationships between two establishments, between cramployers and employees, between superiors and subordinates and between colleagues.

Some model letters of announcements and greetings suitable from different occasions are given below.

baca selengkapnya.....
di 03.05 Label: Diposting oleh Syarbani Blogs 0 komentar

Singapore Asbestos Limited

Capitol Bldg, North Bridge Rd

Singapore 0106.


10 jan 90

Agents - Distributors – Users


Gentlemen:


With the expansion of our range of production we have assumed a new name. Henceforth we shall be known as SINGAPORE CEMENT PRODUCTS LIMITED. All other things including the official address, telephone nos, telex, fax and the cable remain the same as before.


As you are already aware, we do not now limit ourselves to our pioneering product, the Corrugated Asbestos Sheet which still is the best seller in the line in the country. Our most prestigiousproduct now is 'Flexo-Board', Singapore's only Autoclaved (steam-cured) Fibre Cement Flat Sheets. Being autoclaved, they are superior to conventional water-cured fibre cement flat sheets.


Since we have attained international standard in these sheets it solves a number of problems of building constructors. It says good bye to dampening of walls and other water related problems. It also provides protection against moths and termites. Thus it has become more useful and ideal for ceilings, partitions, false ceilings in spinning mills, as dustings in cold storage plants, back up for walls, cupboards, screen printing, table tops and sign boards.


Thus with a new name, we also assume greater responsibilities to serve you better with a much wider range of products.


With regards.



Yours sincerely, (Signed)

Robert Bruce

Secretary.



Changes in legal form of business or the name of the company are usually notified in the newspapers. So are changes in location, telephone numbers, etc. But it is very useful to inform dealers, distributors, agents and the major customers through circulars, for they have the added advantage of sales letters.







baca selengkapnya.....

Selasa, 30 Maret 2010

di 07.30 Label: Diposting oleh Syarbani Blogs 1 komentar

Ketika Mush'ah bin Umeir tiba di Madinah-sebagai utusan dari Rasulullah shallallahu alaihi wasalam untuk mengajarkan seluk beluk Agama kepada orang-orang Anshar yang telah bai'at kepada Nabi dan membimbing mereka melakukan shalat, maka'Abbad bin Bisyir radhiallahu anhu adalah seorang budiman yang telah dibukakan Allah hatinya untuk menerima kebaikan. la datang menghadiri majlis Mush'ab dan mendengarkan da'wahnya, lain diulurkan tangannya mengangkat bai'at memeluk Islam. Dan semenjak saat itu mulailah ia menempati kedudukan utama di antara orang-olang Anshar yang diridlai oleh Allah serta mereka ridla kepada Allah ....
Kemudian Nabi pindah ke Madinah, setelah lebih dulu orang-orang Mu'min dari.Eulekah tiba di sana. Dan mulailah terjadi peperangan-peperangan dalam mempertahankan diri dari serangan-serangan kafir Quraisy dan sekutunya yang tak henti-hentinya memburu Nabi dan ummat Islam. Kekuatan pembawa cahaya dan kebaikan bertarung dengan kekuatan gelap dan kejahatan. Dan pada setiap peperangan itu 'Abbad bin Bisyir berada di barisan terdepan, berjihad di jalan Allah dengan gagah berani dan mati-matian dengan cara yang amat mengagumkan ....
Dan mungkin peristiwa yang kita paparkan di bawah ini dapat mengungkapkan sekelumit dari kepahlawanan tokoh Mu'min ini....
Rasulullah shallallahu alaihi wasalam dan Kaum Muslimin selesai menghadapi perang Dzatur Riqa', mereka sampai di suatu tempat dan bermalam di sana, Rasulullah shallallahu alaihi wasalam :memilih beberapa orang shahabatnya untuk berkawal secara bergiliran. Di antara mereka terpiiih 'Ammar bin Yasir dan 'Abbad bin Bisyir yang berada pada satu kelompok.

Karena dilihat oleh 'Abbad bahwa kawannya 'Ammar sedang lelah, di usul kannyalah agar 'Ammar tidur lebih dulu dan ia akan berkawal. Dan nanti bila ia telah mendapatban istirahat yang cukup, maka giliran 'Ammar pula berkawal menggantikannya.
'Abbad melihat bahwa lingkungan sehelilingnya aman. Maka timbullah fikirannya, kenapa ia tidak mengisi waktunya dengan melakukan shalat, hingga pahala yang akan diperoleh akan jadi berlipat ... ? Demikianlah ia bangkit melakukannya ....
Tiba-tiba sementara ia berdiri sedang membaca sebuah surat Al-Quran setelah al-Fatihah sebuah anak panah menancap di pangkal lengannya. Maka dicabutnya anak panah itu dan diteruskannya shalatnya.....
Tidak lama antaranya mendesing pula anak panah kedua yang mengenai anggota badannya.
Tetapi ia tak hendak menghentikan shalatnya hanya dicabutnya anak panah itu seperti yang pertama tadi, dan dilanjutkannya bacaan surat.
Kemudian dalam gelap malam itu musuh memanahnya lalu untuk ketiga kalinya. 'Abbad menarik anak panah itu dan mengakhiri bacaan surat. Setelah itu ia ruku' dan sujud ...,sementara tenaganya telah lemah disebabkan sakit dan lelah.
Lalu antara sujud itu diulurkannya tangannya kepada kawanya yang sedang tidur di sampingnya dan ditarik-tariknya ia sampai terbangun.
Dalam pada itu ia bangkit dari sujudnya dan membaca tasyahud, lalu menyelesaikan shalatnya.
'Ammar terbangun mendengar suara kawannya yang tak putus-putus menahan sakit: "Gantikan daku mengawal ..., karena aku telah kena... !"'Ammar menghambur dari tidurnya hingga menimbulkan kegaduhan dan takutnya musuh yang menyelinap. Mereka melarikan diri, sedang 'Ammar berpaling kepada temannya seraya katanya: "Subhanallah ... ! Kenapa saya tidak dibangunkan ketika kamu dipanah yang pertama kali tadi...," Ujar 'Abbad: -
"Ketika daku shalat tadi, aku membaca beberapa ayat al-Quran yang amat mengharukan hatiku, hingga aku tak ingin untuk memutuskannya ... ! Dan demi Allah, aku tidaklah akan menyia-nyiakan pos penjagaan yang ditugaskan Rasul kepada kita menjaganya, sungguh, aku lebih suka mati daripada memutuskan bacaan ayat-ayat yang sedang kubaca itu ... !"
'Abbad amat cinta sebali kepada Allah, kepada Rasul dan kepada Agamanya .... Kecintaan itu memenuhi segenap perasaan dan seluruh kehidupannya. Dan semenjak Nabi shallallahu alaihi wasalam berpidato dan mengarahkan pembicaraannya kepada Kaum Ansbar, ia termasuk salah seorang di antara mereka. Sabdanya:
"Hai golongan Anshar... !
Kalian adalah inti, sedang golongan lain bagai kulit ari!
Maka tak mungkin aku dicederai oleh pihak kalian ..,!''
Semenjak itu, yakni semenjak 'Abbad mendengar ucapan ini dari Rasulnya, dari guru dan pembimbingnya kepada Allah, dan ia rela menyerahkan harta benda nyawa dan hidupnya di jaIan Allah dan di JaIan Rasul-Nya ..., maka kita temui dia di arena pengurbanan dan di medan iaga muncul sebagai orang pertama, sebaliknya di waktu pembagian keuntungan dan harta rampasan, sukar untuk ditemubannya
Di samping itu ia adalah seorang ahli ibadah yang tekun ..., seorang pahlawan yang gigih dalam berjuang ...,seorang dermawan yang rela berqurban ...,dan seorang mu'min sejati yang telah membaktikan hidupnya untuk keimanannya ini ... !
Keutamaannya ini telah dikenai luas di antara shahabat-shahabat Rasul. Dan Aisyah radhiallahu anha Ummul Mu'minin pernah mengatakan tentang dirinya: Ada tiga orang Anshar yang keutamaannya tak dapat diatasi oleh seorang pun juga yaitu: Sa'ad bin Mu'adz, Useid bin Hudlair dan 'Abbad bin Bisyir... !"
Orang-orang Islam angkatan pertama mengetahui bahwa 'Abbad adalah seorang tokoh yang beroleh karunia berupa cahaya dari Allah .... Penglihatannya yang jelas dan beroleh penerangan, dapat mengetahui tempat-tempat yang baik dan meyakinkan tanpa mencarinya dengan susah-payah. Bahkan kepercayaan shahabat-shahabatnya mengenai cahaya ini sampai ke suatu tingkat yang lebih tinggi, bahwa ia merupakan benda yang dapat terlihat. Mereka sama sekata bahwa bila 'Abbad berjalan di waktu malam, terbitlah daripadanya berkas-berkas cahaya dan sinar yang menerangi baginya jalan yang akan ditempuh ....
Dalam peperangan menghadapi orang-orang murtad sepeninggal Rasulullah shallallahu alaihi wasalam maka 'Abbad memikul tanggung jawab dengan keberanian yang tak ada taranya ... i Apalagi dalam pertempuran Yamamah di mana Kaum Muslimin menghadapi balatentara yang paling kejam dan paling berpengalaman dibawah pimpinan Musailamatul Kaddzab, 'Abbad melihat bahaya besar yang mengancam Islam. Maka jiwa pengurbanan dan teras kepahlawanannya mengambil bentuk sesuai dengan tugas yang dibebankan oleh keimanannya, dan meningkat ke taraf yang sejajar dengan kesadarannya akan bahaya tersebut, hingga menjadikannya sebagai prajurit yang berani mati, yang tak menginginkan kecuali mati syahid di jalan Ilahi ....
Sehari sebelum perang Yamamah itu dimulai,'Abbad mengalami suatu mimpi yang tak lama antaranya diketahui Ta'birnya secara gamblang dan terjadi di arena pertempuran sengit yang diterjuni oleh Kaum Muslimin.
Dan marilah kita panggil seorang shahabat mulia Abu Sa'id al-Khudri radhiallahu anhu untuk menceritakan mimpi yang dilihat oleh 'Abbad tersebut begitu pun Ta'birnya, serta peranannya yang mengagumkan dalam pertempuran yang berakhir dengan syahidnya....
Demikian cerita Abu Sa'id: " 'Abbad bin Bisyir mengatakan kepadaku: -- "Hai Abu


baca selengkapnya.....
di 07.24 Label: Diposting oleh Syarbani Blogs 0 komentar

Nama-nama Untuk laki-laki
Huruf A

No. Nama Artinya
01. Amin Pemengang Amanat
02. Anis Ramah tamah dalam pergaulan
03. Amanullah Keamanan dari Allah
04. Akram Lebih Mulia
05. Ahmad Terpuji
06. Ad-ham (1) Tali rantai, (2) Peninggalan Kuno
07. Aslam (1) Lebih selamat, (2) Masuk Islam
08. Arsalan Nama seorang tokoh Islam
09. Aiman Kanan
10. Arhab Memanjakan
11. As’ad Bahagia
12. Adib Beradab
13. Addar Quthni Seorang imam perawi hadist
14. Attirmidzi Imam perawi hadist
15. Aththobarani Imam perawi hadist
16. Al Baihaqi Imam perawi hadist
17. Annasai Imam perawi hadist
18. Asyraf Lebih mulia
19. Amir Penguasa – pemimpin
20. Anas Mesra – periang
21. Althaf Lebih lembut
22. Amjad Lebih mulia
23. Ahnaf Lebih suci (Lurus)
24. Anwar Lebih bersinar
25. Arhab Lebih lebar dan luas
26. Azhar Lebih cerah
27. Aufa Lebih tepat
28. Anjab Lebih utama dan bernilai
29. Akhdan Sahabat
30. Akmal Lebih lengkap (sempurna)
31. Abrar Golongan yang berbuat kebajikan
32. Aflah Lebih sukses
33. Anshar Kaum Anshar sahabat Nabi saw
34. Amrullah Perintah Allah
35. Asad Singa
36. Afdhol Lebih Utama
37. ’Aashim Menjauhi maksiat
38. ’Aamir Memakmurkan
39. ’Atiq (1) Ka’bah (2) yang dimerdekakan
40. ’Adli Adil
41. ’Arif Arif bijaksana
42. ’Adnan Nama orang dahulu
43. ’Aali Tinggi
44. ’Adil Adil
45. ’Abduh Hamba-Nya
46. ’Azzan Nama orang Dahulu
47. ’Azzam Kebulatan tekad
48. ’Azmi Keteguhan hati
49. Athallah Karunia Allah
50. ’Aqil Yang baik budi
51. ’Aun Pertolongan
52. ’Aafi Yang mengampuni
53. ’Aathif Belas kasih
54. Alauddin Kemulian agama
55. ’Aakif Beritikaf
56. ’Aqib Balasan yang baik
57. ’Afif Punya harga diri
58. ’Aatik (1) Pemurah (2) Yang murni
59. ’Alim Berilmu
60. ’Abid Beribadah
61. ’Abbad Tekun beribadah
62. ’Ariq (1) baik Budi (2) Mulia asalnya
63. Antar Berani dalam peperangan
Huruf B

No. Nama Artinya
01. Basil (1) Singa (2) Pemberani
02. Badar Bulan Purnama
03. Badruddin Bulan purnama agama
04. Bariq Bercahaya – kemilau
05. Bassam Selalu senyum
06. Basim Tersenyum
07. Basyir Pemberi kabar gembira
08. Bahauddin Keindahan agama
09. Bahir Elok
10. Badri Mempercepat jalannya
11. Bahi Indah
12. Burhan Dalil – Bukti – Cahaya
13. Bakri Pagi-pagi benar
14. Baqir Pembelah
15. Burhanuddin Dalil (cahaya) agama
16. Bakir Pagi-pagi benar
17. Bariz Menonjol
18. Bisyir Berita gembira
19. Banan Ujung jari
20. Badil Pengganti
21. Baliq Fasih
22. Budair Berjalan cepat
23. Buraid Dingin
24. Bukhori Imam perawi hadist
25. Badruttamam Bulan purnama
26. Badruzzaman Bulan purnama bagi jaman
Huruf D

No. Nama Artinya
01. Dzakwan Harum semerbak
02. Dziyab (1) Memperoleh harta. (2) Serbuan
03. Dziban Penghalau
04. Dzulfiqar Nama Pedang Rasulullah saw
05. Dhafir Menang
06. Dhahir Yang membantu
07. Dhiaulhaq Sinar (cahaya) hak
08. Dhia Sinar – cahaya
09. Dhamir Yang langsing
10. Dhaifullah Tamu Allah
Huruf F

No. Nama Artinya
01. Faiz Menang
02. Falah Sukses – beruntung – jaya
03. Falih Yang sukses
04. Fakhri Kebanggaan
05. Farid (1) Tunggal (2) Permata yang mahal
06. Fauzan Kemenangan
07. Faisal Pemisah antara hak dan batil
08. Fuad Benak – jantung hati
09. Fuhaid Harimau
10. Fahim Memahami
11. Faraj (1) Kelonggaran (2) Pelepasan
12. Fauhad Anak kecil yang gemuk
13. Fagih Ahli fiqih
14. Faris Penunggang kuda
15. Faruq Pembeda antara hak dan batil
16. Farhan Bergembira
17. Fadhil Mulia
18. Fauzi Kemenangan
19. Fahd Harimau
20. Faiq Yang mengungguli
21. Fakhir (1) Kebesaran. (2) Yang baik
22. Fathi Pembuka
23. Fahmi Pemahaman
24. Fikri Pemikiran
25. Furqon Pembeda hak dengan batil
26. Fakhruddin Kebanggaan agama
27. Fadhlurrahman (1) Keutamaan dari Allah (2) Anugrah Arrahman
28. Fajari Waktu fajar
29. Fadholi Kelebihan – keutamaan

Huruf G

No. Nama Artinya
01. Ghufron Pengampunan
02. Ghozi Prajurit dimedan perang
03. Ghalib Menang
04. Ghonim Yang mendapat keuntungan
05. Ghassan Nama suku arab
Huruf H

No. Nama Artinya
01. Hatim Murni
02. Hazim Orang yang teliti
03. Hamdi Pujian
04. Haidar Singa
05. Hafidh (1) Pemelihara (2) Penghafal
06. Husam Pedang yang tajam
07. Hanif Muslim yang teguh – lurus
08. Hamid Yang memuji
09. Hamdan Yang memuji
10. Hassan Bagus
11. Hammadi Pemuji
12. Hamdun Pujian
13. Hibban Ibnu Hibban Pewari Hadist
14. Husni Indah
15. Helmi Sabar dan berakal
16. Hanafi Pengikut Imam Abu Hanifah
17. Hanbali Pengikut Imam Ahmad bin Hambal
18. Hasyim (1) Pemurah (2) Pemecah sesuatu
19. Hawari Pengikut setia
20. Hilal Bulan sabit
21. Hadi Penunjuk jalan
22. Hani’ Yang mengucapkan selamat
23. Hammam Yang mempunyai kemauan keras
24. Hisyam Kemurahan
25. Humam (1) Maharaja (2) Singa
26. Hajid Yang Shalat tahajjud
27. Hibatullah Anugrah Allah
28. Hamdan Penetap disuatu tempat
29. Hauzan Mahluk Manusia
30. Huwaidi Kembali kepada yang hak
31. Habibi Kesayanganku
Huruf I

No. Nama Artinya
01. ’Izzuddin Kemuliaan agama
02. ’Ismat Kekuatan menjauhi maksiat
03. ’Irfan Pengetahuan
04. ’Imran Nama ayahanda Maryam as
05. ’Isom Maksum
06. ’Imaduddin Tiang agama
07. Ihsan Kebaikan
08. Imam Pemimpin
09. Iqbal Pujangga Muslim
10. Ikhlas Ikhlas
11. Iyad Gunung yang sukar didaki
12. Iman Keimanan
13. Ilham Isyarat yang baik
14. Irsyad Petunjuk
15. Ijlal Terhormat – Mulia
16 Isyraf Pengawasan
Huruf J

No. Nama Artinya
01. Jamil Indah
02. Jamal Keindahan
03. Jauhar Permata
04. Jamaluddin Keindahan agama
05. Jihad Perjuangan
06. Junaid Tentara
07. Jubair Nama Ulama Besar
08. Jalal Keagungan
09. Jawahir Permata-permata
10. Jiyad Yang Baik
11. Juhair Suara Nyaring – Lantang
12. Jasim Badan – Fisik
13. Jibril Malaikat Jibril
14. Jawad Pemurah
15. Jam’an Dua pasukan
16. Jarullah Tetangga Allah
17. Jubran Nama Sastrawan
18. Jasir Keberanian
19. Jaiz Boleh
20. Jadid Baru
21. Jamhari Kelompok manusia
22. Jundi Prajurit

Huruf K

No. Nama Artinya
01. Kamal Kesempurnaan
02. Kamaluddin Kesempurnaan agama
03. Kamil Sempurna
04. Kadhim Menahan Diri
05. Khairuddin Kebaikan Agama
06. Khairullah Kebaikan (dari) Allah
07. Khalis Murni
08. Khattab Ahli pidato
09. Khatib Orang yang berkhotbah
10. Khaldun Nama seorang ahli sejarah
11. Khairi Kebaikan
12. Khalil Kesayangan
13. Khabir Yang mengetahui dengan sebenarnya
14. Khozin (1) Penyimpan harta (2) Bendahara
15. Khosyi’ Orang yang khusyu’ dalam shalat
16 Khodhi’ Orang yang rendah hati
17. Khidhir Orang shaleh kawan nabi Musa as
18. Khalaf (1) Anak yang baik (2) Pengganti (3) Ulama
19. Khairon Kebaikan
Huruf L

No. Nama Artinya
01. Labib Sehat akal dan cerdik
02. Luthfi Lembut
03. Luqman Nama orang yang bijaksana
04. Lami’ Mengkilat
05. Luqmanul hakim Luqman yang bijaksana
Huruf M

No. Nama Artinya
01. Maajid Mulia
02. Ma’mun Aman
03. Muhyiddin Yang menghidupkan agama
04. Mar’ie Terpelihara
05. Masyhur Kesohor
06. Majdi Kemuliaan
07. Mukhtar Terpilih
08. Mas’ud Bahagia
09. Murtadho Diridhoi
10. Marwan (1) urusan yang lurus (2) Seorang Khalifah dari Bani Umayyah
11. Mustafa Pilihan
12. Maalik Yang memiliki
13. Mubarak Yang diberkahi
14. Mujahid Pejuang
15. Majduddin Kemuliaan agama
16. Mahbub Disukai – Dicintai
17. Muhsin Yang berbuat kebaikan
18. Mahmud Terpuji
19. Mursyid Pemberi petunjuk jalan
20. Muslim Seorang Muslim
21. Mu’min Seorang yang beriman
22. Muammar Berumur panjang
23. Mahrus Yang dijaga
24. Mudrik Berakal – Memahami
25. Ma’ruf (1) Kebaikan (2) Yang dikenal
26. Mundzir Pemberi peringatan
27. Mustajab Terkabul do’anya
28. Marzuq Yang diberi rezeki
29. Muin Penolong
30. Maliki Penganut mazhab Imam Malik
31. Mansur Yang dimenangkan
32. Munadi Yang berseru
33. Murfid Penolong
34. Mahir Pandai – Cakap
35. Miftah Kunci
36. Munir Bersinar
37. Munawir Yang ikut latihan militer
38. Munawwir Pemutih dengan kapur
39. Mufrih Penggembira
40. Mu’tashim Terpelihara dari dosa
41. Mukarrom Yang Mulia
42. Mus’ad Yang dibahagiakan
43. Mahdi Yang mendapat Hidayah
44. Mushoddaq Dapat dipercaya
45. Mushoddiq Yang mempercayai
46. Muhtarom Yang terhormat (di hormati)
47. Muhajir Yang berhijrah
48. Misbah Pelita – Lampu
49. Misbahuddin Pelita agama
50. Muntashir Yang menang
51. Muflih Yang sukses – Jaya
52. Mushlih Yang memperbaiki
53. Mu’afa Yang selamat – sehat
54. Mukhlis Yang Ikhlas
55. Mukhlas Yang Ikhlas
56. Munif Tinggi Kedudukannya – Menonjol
57. Marjan Batu permata marjan
58. Ma’shum Terhindar dari dosa
59. Maimun Yang diberkahi
60. Mustaqim Lurus
61. Marsa Pelabuhan
62. Musyif Pengawas
63. Makarim Bersifat mulia
64. Muthliq Pemberi sesuatu
65. Mamduh Yang dipuji
66. Mazru’i Yang ditanami
67. Mubasysyir Pemberi kabar gembira
68. Mastur Tertutup – dirahasiakan
69. Musyaffa’ Memperoleh syafa’at
70. Mudhoffar Yang dimenangkan
71. Muthohhar yang disucikan
72. Masy’al Tempat menyalakan Api
73. Ma’lum Yang diketahui
74. Ma’mur Makmur
75. Muzakki (1) Yang mengeluarkan Zakat (2) Yang Membersihkan diri
76. Murad Kemauan
77. Mahfudh Terpeliharan – terjaga
78. Mukhbit Tunduk patuh
79. Muqsith Berbuat adil
80. Mutawakkil Yang bertawakal
81. Mutawalli Yang menangani jabatan atau urusan
82. Mahasin Kebaikan- kebaikan
83. Muti’ yang selalu taat
84. Mufid Memberi manfaat
85. Manaf Gunung yg tinggi – Yg Mengungguli lainnya
86. Munib Yang berinabah (kembali) kejalan Allah
87. Muwaffaq yang mendapat Taufiq (restu)
88. Mustaghfirin Orang-orang yang beristighfar
89. Musaid Pembantu – Penolong
Huruf N

No. Nama Artinya
01. Nashir Penolong
02. Nashiruddin Penolong Agama
03. Nashrullah Kemenangan dari Allah
04. Nail Yang suka memberi
05. Nu’man Kenikmatan
06. Nuruddin Cahaya Agama
07. Nadhir Indah – elok
08. Naufal Dermawan
09. Nadi Tempat pertemuan
10. Naji (1) Selamat (2) Onta yang lari cepat
11. Naif (1) Berkedudukan (2)Menonjol
12. Nashif (1) Adil (2)Insaf (3) Pelayan
13. Nizar (1) Sedikit berbicara (2) Sedikit memberi
14. Na’im Kenikmatan
15. Nuri Bercahaya
16. Nabih Cerdik – Mulia
17. Nabil Cerdik – Mahir
18. Najmi Bintang
19. Nadhmi Teratur (disiplin)
20. Nasih Setia – Loyal – Ikhlas
21. Nadir Jarang
22. Nawwaf Yang menonjolkan
23. Nadim Teman minum
24. Nashir Pembela
25. Nafil Tambahan
26. Nazih Bersih dari noda cacat
27. Nidham Peraturan
28. Najib Mulia – Utama -bernilai
29. Nadhim Pengatur
30. Nasim Angin Sepai – sepoi
31. Nawwar Pemberi cahaya
32. Nafis Berharga
33. Nabhan Mulia – terkenal
34. Najmuddin Bintang agama
35. Nadhif Bersih
36. Nahid Anak dalam masa puber
Huruf Q

No. Nama Artinya
01. Qosim Ganteng – Yang membagi
02. Qoid Pemimpin
03. Qutub (1) Nama Pemimpin (2) Kutub
04. Qani’ Puas
05. Qosiim (1) Yang molek (2) Bahagian
06. Quraisy Suku bangsa arab asal Rasulullah saw
Huruf R

No. Nama Artinya
01. Rajih Timbangan yang mantap
02. Rafi’ Tinggi
03. Rahmatullah Rahmat Allah
04. Rusydi Penunjuk jalan lurus
05. Ridhwan Keridhoan Allah
06. Rifqi Kawan pendamping
07. Riyadh Taman
08. Rasyid Mendapat petunjuk
09. Rosyid Memberi petunjuk
10. Roja’ Harapan
11. Raihan Tumbuhan yang harum
12. Rahmi Belas kasih
13. Rosyad Petunjuk jalan lurus
14. Rafid (1) Penolong (2) Pengawal
15. Rizqullah Rizki dari Allah
16. Ramadhan Bulan ramadhan
17. Rafii’ Tinggi derajatnya
18. Ridho Keridhoan
19. Rajab Bulan rajab
20. Roid Pemimpin
21. Rozin Serius dalam prilaku
22. Robii’ Musim semi
23. Rabbani Karena Allah semata-mata
24. Rahid Lembut
25. Rofiq Kawan akrab
26. Rafif Berahlak baik
27. Rosyiq Bentuk tubuh yang indah
28. Rodhi Merasa ridho
29. Roji Berpengharapan
30. Robih Beruntung
Huruf S

No. Nama Artinya
01. Sulthan (1) Sultan (2) Bukti yang kuat
02. Sabiq (1) Yang mengalahkan (2)Yang mendahului
03. Sami Tinggi kedudukannya
04. Samir Teman ngobrol
05. Surur Kegembiraan
06. Sa’di Bahagia
07. Sufyan Nama tokoh Ulama
08. Saif Pedang
09. Salam Keselamatan – keamanan
10. Sa’ud Bahagia
11. Said Bahagia
12. Salim Selamat
13. Sunni Penganut ajaran sunah nabi saw
14. Siraj Lampu – Pelita
15. Sirajuddin Pelita agama
16. Suud Bahagia
17. Sa’dun Bahagia
18. Samih Lemah lembut – Toleran
19. Saifuddin Pedang agama
20. Saiful Islam Pedang Islam
21. Samah Toleransi
22. Sadad Bertindak tepat
23. Sunbul (1) Tangkai (2) Nama Binatang
24. Sayid Tuan – Kepala kaum
25. Samhari Lembing yang keras
26. Sadid Benar – tepat
27. Sajid Orang yang bersujud
28. Satir Orang yang menutupi Aib dan dosa
29. Sahar Akhir malam sebelum fajar
30. Syarif Mulia
31. Syauqi Rinduku
32. Syafiq Belas Kasih
33. Syahir Kesohor
34. Syukri Bersyukur
35. Syakir Bersyukur
36. Sya’ban Bulan Sya’ban
37. Syahid Mati Syahid
38. Syafi’ Memberi syafa’at
39. Syakib Nama Tokoh Muslim
40. Syarifuddin Kemuliaan Agama
41. Syadi Pandai bersyair dan bernyanyi
42. Syahin Burung yang panjang sayapnya
43. Syammas Pelayan ibadah
44. Syabibi Berusia antara 15 dan 30 tahun
45. Syamil Menyeluruh
46. Syamlan Memilih kurma yang masak
47. Syihab Pecahan bintang – meteor
48. Syarahil Nama khabilah
49. Syaiban Mendung bersalju
50. Syuja’ Pemberani
51. Syaraf Kemuliaan
52. Syafii Penganut Imam syafii
53. Syafi Penyembuh
54. Syarbini (1) nama Pohon (2) nama Ulama besar
55. Syuruq Terbitnya matahari
56. Syamsulhadi Matahari petunjuk
57. Syamsuddin Matahari Agama
58. Syihabuddin Pecahan Bintang (meteor) agama
59. Shodiq Benar – Jujur
60. Shabri Sabar
61. Shabur Penyabar
62. Shobir Penyabar
63. Shidqi Benar – jujur
64. Shiddiq Membenarkan
65. Shaleh Baik
66. Shalah Perbaikan – kebaikan
67. Shalahuddin Kebaikan agama
68. Shobhi Pagi hari
69. Shofwan (1) Teman akrab (2) Cinta Ikhlas
70. Shaddam Benturan
71. Shorim (1) Berani (2) Pedang Tajam (3) Singa
72. Shafar Bulan Safar
73. Shoib Tepat mengenai sasaran
74. Shohib Teman
75. Shabban Pembuat sabun
76. Shofi Jernih
Huruf T

No. Nama Artinya
01. Tajuddin Mahkota agama
02. Taqiuddin Takwa dalam agama
03. Taufiq Taufiq limpahan Allah
04. Tamim Orang yang kuat
05. Taisir Kemudahan
06. Tauhid Kemurnian Iman (keesaan Allah)
07. Taqi Bertakwa
08. Tahsin Perbaikan
09. Tamam Sempurna
10. Taufiq Alhakim Taufiq (Allah) yang Hakim (bijaksana)
11. Taufiq Arrahman Taufiq (Allah) Maha Pengasih
12. Thoriq Orang yang mengetuk malam hari
13. Thalal Keindahan – keadaan yang baik
14. Thilal (1) Embun (2) Hujan rintik-rintik
15. Thalib (1) Penuntut Ilmu (2) yang mencari
16. Thaha Dua huruf permulaan surat
17. Thomi Tinggi
18. Thahir Bersih – Suci
19. Thoyyib Baik
20. Thufail Lembut – Halus
21. Tsabit Yang tetap
22. Tsawab Pahala
23. Tsauban Kembali berkumpul
24. Tsamud Kaum nabi Shaleh as
25. Tsaqib Jitu
Huruf U

No. Nama Artinya
01. ’Ubaid Hamba
02. ’ Uwamir Nama Orang dahulu
03. ’Ushaim Memelihara dari keburukan
04. ’Umair Nama orang dahulu
05. ’Ulwan Tinggi
06. ’Umron (1) Pembangunan (2) Ramai Penduduk
07. ’Ujab Keajaiban

Huruf W

No. Nama Artinya
01. Wajih Orang yang berkedudukan
02. Wail Yang kembali (berlindung) Kepada Allah
03. Waliuddin Penolong (pembela) Agama
04. Washif Punya Sifat tertentu
05. Wahid Sendirian
06. Wisam (1) Bintang Kehormatan (2) Medali
07. Wafi Sempurna
08. Wajdi Cinta – Gembira – Kaya – Kuasa
09. Washil Menyambung hubungan kekeluargaan
10. Wasim Rupawan
11. Wafir Lengkap – banyak kebaikannya
12. Wahib Banyak memberi
Huruf Y

No. Nama Artinya
01. Yaasiin Ayat pertama surat yaasiin
02. Yazid Bertambah – Lebih
03. Yaasir Orang yang mudah
04. Yasykur Bersyukur
05. Yusron Kemudahaan
Huruf Z

No. Nama Artinya
01. Zaki (1) Tumbuh dengan baik (2) Bersih
02. Zuhair (1) bercahaya (2)Keindahaan
03. Zufar (1) Singa (2) Pemberani (3) Pemurah
04. Zahid (1) Rendah hati (2) Tidak rakus dunia
05. Ziyad Suatu kelebihan
06. Zahir (1) Cemerlang (2) Warna cerah
07. Zahran (1) Bunga (2) Keindahan
08. Zamir Anak kecil yang cantik
09. Zumar Anak kecil yang cantik
10. Zain Bagus
11. Zainuddin Kebagusan Agama
12. Zainulabidin Kebagusan para penyembah Allah
13. Zainularifin Kebagusan orang-orang arif
14. Zainulmuttaqin Kebagusan orang-orang bertakwa
15. Zaqhlul Nama tokoh Mesir
16. Zaidan Tambahan – Kelebihan
17. Zuhdi (1) Rendah hati (2) Tidak rakus dunia
18. Zaidun Tambahan – Kelebihan

baca selengkapnya.....
di 07.14 Label: Diposting oleh Syarbani Blogs 1 komentar

Aabidah Tekun beribadah
Aafiyah Sehat – Selamat
Aamal Harapan-harapan
Aaminah Dapat dipercaya – Aman
Aathifah (1) Belas Kasih (2) Perasaan
Aathirah Harum
Adawiyah Seorang wanita Sufi
Adibah Beradab
Adilah Adil, Yang sebaya
Afaf Punya Harga diri
Afifah Punya harga diri
Afnan Pepohonan Yang berbuah
Afra’ Malam 13 Purnama
Afrah Hiburan-Kesenangan
Ahlam Impian
Aidah Kembali berhari raya
Ainiyah Pohon rimbun yang bersemi
Aisyah Istri Rasulullah saw
Akifah Wanita yang beri’tikaf dimasjid
Alifah Ramah tamah dalam bersahabat
Alilah Yang memakai wewangian
Aliyah Tinggi
Amani Cita-cita, Keinginan
Amimah Tubuh lenjang
Aminah Dapat dipercaya
Amirah Ratu
Amjad Mulia
Anan Awan – Cakrawala
Anbar Wangi-wangian
Anisah Teman Penghibur
Arafah Padang ‘Arafat
Arikah Pelaminan
Ariqoh (1) Baik budi, (2) Mulia asalnya
Arwa Memberi Minum sampai puas
Asiah (1). Istri Firaun yg Beriman kpd Allah (2) Obat
Asiilah Lemas dan Halus
Asilah Penyapu minyak wangi
Asirah Tawanan Perang
Asla’ Bergerak lunak
Asma Putri Abubakar Assidiq Ra
Asmahan Nama Tokoh Wanita
Athiyyah Pemberian
Atikah (1) Pemurah (2) Yang murni
Azhaar Bunga-bunga
Azizah Perkasa – Mulia
Badi’ah Indah
Badilah Pengganti
Badriyah Bulan Purnama
Bahijah (1) Kesenangan (2) Keindahan
Bahirah Elok – Indah
Bahirah Elok
Bahiyah Cemerlang – Indah
Bahjah (1) Kesenangan (2) Keindahan
Bakhitah Orang yang beruntung
Balqis Ratu Istri Nabi Sulaiman As
Bananah Ujung jari jemari
Bari’ah Mahir – Cantik
Barizah Menonjol
Barokah Berkah
Bashirah Bijaksana – Berakal
Basimah Selalu senyum

Basmah Seyuman
Bassamah Selalu Senyum
Basyirah Pemberi Kabar gembira
Bayyinah Bukti – Dalil
Buraidah Dingin
Burairah Berbakti – berbuat baik
Burdah Mantel
Bustan Taman – Kebun
Busyra Kabar gembira
Da’amah Tiang – Pilar
Daimah Tetap – Langgeng
Da’iyah Juru Dakwah
Dalal Petunjuk
Daliah Alat Pengambil Air
Dalilah (1) Bukti (2) Penunjuk Jalan
Daniah Buah yang mudah dipetik
Dariah Lembah lembut
Darin Nama Bunga
Daulah Kerajaan
Dawamah Terus menerus
Dianah Agama
Dinar Uang Mas
Durriyah Cahaya Mutiara
Durroh Mutiara
Durrotul Hikmah Mutiara Hikmah
Durrotun Nasihah Mutiara Nasihat
Dzaibah Menghalau
Dzihni Pemahamanku – Pengertianku
Faadhilah Yang Mulia
Fadhilah Keutamaan – kemuliaan
Fadiyah Menyelamatkan – tembusan
Fahimah Memahami
Faiqoh Mengungguli
Fairuz Permata
Faizah Menang
Fakhirah Kebanggaan
Fakhriyah Kebanggaan
Farah Kesenangan
Farhanah Bergembira – Senang
Faridah (1) Tunggal (2) Permata yang mahal
Farihah Gembira
Fat-hiyah Pembukaan
Fatimah Putri Rasulullah Saw
Fatin Mengagumkan – Menarik perhatian
Fatinah Mengagumkan – Menarik perhatian
Fauziyah Kemenangan
Fikriyah Pemikiran
Firdaus Nama Surga tertinggi
Firyal Nama Putri kerajaan Mesir
Fitriyah Fitrah kemanusiaan
Ghaida’ Berawan
Ghalibah Menang
Ghanimah Penghasilan (kasab)
Ghazalah Matahari waktu terbit
Ghina Kekayaan
Ghoniyyah Kaya
Ghusun Tangkai-tangkai pohon
Habibah Kesayangan
Hadiah Pemberian (hadiah) – Pemberi petunjuk
Hafidah (1) Pembantu (2) Cucu
Hafidhah (1) Pemelihara (2) Penghafal
Hafidhah Pemelihara
Hafshah Istri Rasulullah Saw
Haibah Wibawa
Haifa’ Sangat dahaga
Haija’ Peperangan
Hailah Mengeruk tanah
Hajar Istri Nabi Ibrahim As
Hajidah Senang shalat tahajjud
Hakimah Arif bijaksana
Halifah (1) Sangat dahaga (2) Berpinggang langsing
Halilah Wanita keluarga
Halimah Sabar dan berakal
Hamamah Burung merpati
Hamidah Selalu memuji Allah
Hamidah Bertahmid
Hana’ Rezki tanpa kepayahan
Hanan (1) Kasihan (2) rezki (3) Berkah
Haniah Yang mengucap selamat
Hanifah (1) Lurus (2) Muslimah yang teguh
Hanunah Yang amat mengasihani
Hasanah Kebaikan
Hashinah Benteng yang kuat
Hasibah Dari keturunan yang terhormat
Hasna’ Cantik
Hauda’ Burung kasuari
Hawa’ Istri Nabi Adam As
Hayat Kehidupan
Hazimah Wanita yang sangat teliti
Hibah Pelimpahan
Hidayah Petunjuk
Hilalah Bulan sabit
Hindun Sahabat Wanita
Hisanah Cantik
Huda Petunjuk
Hulwah Manis
Humaimah Nama perempuan
Humaira’ Yang berpipi merah
Huriyah (1) Bermata elok (2) Pengikut setia
Husna Kebaikan
Husniah Indah
Husnul Khotimah Kesudahan yang baik
Huwaida Lemah lembut
Is’ad Yang membahagiakan
khtiar (1) Upaya dan Usaha (2) Pilihan
Ibtihaj Kesenangan
Ibtihal Mohon kepada Allah
Ibtisam Seyuman
Iffah Tahu harga diri
Iftikhar Kebanggaan
Iftinan (1) Mengagumkan (2) Menarik perhatian
Ikbar Mengagumkan
Iklil Mahkota
Ikram Memuliakan
Imarah Pembangunan – Kemakmuran
Imtinan Anugrah Ilahi
In’aan Pemberian kenikmatan
Inan Tali kendali
Inayah Perlindungan
Insaf Kesadaran
Insyirah (1) Kegembiraan (2) Kelegaan hati
Intishar Kemanangan
Irbah Pikiran tajam – Akal
Irtiyah Kesenangan
Is’aaf Pertolongan
Ismah Terhindar dari dosa
Istiqomah Kelurusan – ketulusan
Izdihar Berkilau
Izzati Kemuliaanku
Jalilah Mulia – Agung
Jamilah Cantik
Jaudah Indah utama
Jauharah Batu permata
Jauza’ Nama bintang
Jauzah Kenari
Jihan Nama tokoh wanita
Jinan Surga-surga
Juhainah Taman – Kebun
Juhairah Nyaring – Lantang
Jumanah Mutiara
Junnah Perisai
Juwairiyah Nama Wanita
Kadhimah Yang dapat menahan diri
Kalilah Lemah
Kamilah Sempurna
Kamilia Pepohonan yang selalu hijau
Karimah Mulia
Kauthar Kenikmatan yang banyak
Kawakib Bintang-bintang
Khadijah Istri Rasulullah Saw
Khairiyah Kebaikan
Khairunnisa’ Sebaik-baik wanita
Khaizuran Rotan
Khalda’ Langgeng
Khalidah Langgeng
Khalifah Pengganti
Khalilah Kesayangan
Khalishah Murni
Khansa’ Seorang pejuang Muslimah
Kharidah (1) Anak gadis (2) Mutiara yang belum dilubangi
Khaulah (1) Sahabat Wanita terkenal (2) Rusa betina
Khayyirah Baik hati
Khazinah Harta yang tersimpan
Khotibah Ahli pidato
Khotimah Penutup – Pengakhiran
Khulaidah Langgeng
Khuzaimah Tali kendali
Labibah Sehat akal dan cerdik
Laela Malam yang gelap
Laimun Buah jeruk yang manis
Lam’aa’ Berkilau
Lathifah Lemah lembut
Layanah Kehalusan – Kelemasan
Lubna Buah kenitu
Lujmah Bukit yang datar
Lu’lu’ Permata – Mutiara
Lum’ah Kilauan
Luqyana Perjumpaan kita
Luthfiyah Lemah lembut
Maghfirah Pengampunan
Mahbubah Disenangi – dicintai
Mahdiyah Yang mendapat hidayah
Mahfudhah Terpelihara
Mahiroh Pandai – cakap
Maimanah Keberkahan
Maimunah Yang diberkahi Allah
Maisaroh Ketenangan
Maisun Berwajah dan bertubuh cantik
Majidah Mulia
Maknunah Menutup muka karena malu
Malihah Cantik
Mani’ah Mulia – Kuat
Maqbulah Diterima permintaannya
Mardhiyah Mendapat keridhoan Allah
Mariah Istri Rasulullah Saw
Marwa Berhati-hati dalam memikirkan
Marwah Bukit Marwah di Masjidilharam
Maryam Ibunda nabi Isa As
Maryana Nama Orang
Masarrah Kesenangan
Ma’shumah Bebas dari dosa
Masiikah Nama wanita sahabat nabi
Masyithoh (1) Penyisir rambut (2) Yang mati syahid oleh Firaun
Mawaddah Cinta kasih
Muazarah Bantuan – Pertolongan
Mudhiah Menyinari
Mudrikah Dapat memahami
Mufidah Memberi manfaat
Muhajirah Yang berhijrah
Mukhbitah Tunduk patuh
Mu’minah Beriman
Mumtaz Istimewa
Muna Cita-cita
Munibah Berinabah (Taubat)
Munifah Kedudukan yang tinggi – menonjol
Muniroh Bercahaya
Mu’nisah Teman yang menyenangkan
Muqsithoh Yang berbuat adil
Muslimah Beragama Islam
Mustajabah Terkabul Do’anya
Muthi’ah Taat
Muthmainnah Tenang – Tentram
Muznah Berdandan bagus
Maimah Kenikmatan
Na’amah Burung unta
Nabighah Kenamaan – Besar – Mulia
Nabihah Cerdik – Mulia
Nabilah Cerdik – Mahir
Nada Embun
Nadhifah Bersih
Nadiah Awal mula sesuatu
Nadimah Teman akrab
Nadirah Jarang
Nafi’ah Bermanfaat
Nafilah Ibadah tambahan
Naflah Bunga Matahari
Nahiyah Pelaksana larangan (pencegah)
Nahiyyah Larangan
Naifah Kedudukan tinggi
Nailah Yang suka memberi
Naimah Halus – Lunak
Najah Keselamatan
Najdah Bantuan
Najiah Selamat
Najibah Bernilai – Mulia – Utama
Najla’ (1) yang bermata elok (2) Yang baik keturunannya
Najmah Bintang
Najwa Berbisik-bisikan
Naqiyyah Jernih
Nardin Bunga Nardin
Narjis Bunga Narjis
Nashiroh Penolong kaum lemah
Nasmah Angin sepai sepoi
Nasyiah Perkembangan
Naurah Bunga
Nawad Awal mula dari sesuatu
Nawal Memperoleh sesuatu
Nazihah Bersih dari noda
Nibras (1) Pelita (2) Pemberani (3) Ujung Tombak
Nida’ Seruan
Nihal Minum dari sumber air
Nikmah Kenikmatan
Nisrina Bunga mawar putih
Nud-ah (1)Pelangi (2) cahaya matahari ketika terbit atau terbenam
Nur Cahaya
Nur Aini Cahaya mataku
Nurjannah Cahaya surga
Nuzhah Rekreasi
Qatrunnada Tetesan embun
Qoidah Pemimpin
Qomar Bulan
Qomariah Berdasar bulan
Qoni’ah Merasa puas dan rela
Qonitah (1) Taat – Berbakti (2) Shalat lama berdiri
Qoriah Pembaca
Qoribah Dekat
Qorirah Pandangan yang sejuk
Qosamah Keindahan dan kecantikan
Qurratu’ain Sedap dipandang mata
Rahimah Kasih sayang
Rahmah Kasih sayang
Raihanah Tanaman yang harum baunya
Raja’ Harapan
Ramlah Tokoh sahabat wanita
Ramziyah Isyarat
Raniah Gemerincing
Raqwan Kemajuan
Rasanah Tempat pemberhentian – Halte
Rasyidah Mendapat Petunjuk
Raudhah Taman
Rifa’ Setuju – Mufakat
Rif’at Tinggi Martabatnya
Rifdah Pemberi pertolongan
Rihab Luas dan lebar
Riham Hujan Gerimis yang berkepanjangan
Robi’ah Yang keempat
Rodhiyah Ridho
Rofi’ah Derajatnya tinggi
Rofidah Papan atap – Pemberi pertolongan
Rofifah Berahlak baik
Rofilah Anggun – Mewah
Rohadatul ‘Aisy Kemakmuran Hidup
Rohidah Lembut
Rohifah Tipis
Roidah Pemimpin
Roiqoh Bening – Murni
Rojihah Mantap timbangannya
Rojiyyah Yang diharapkan
Romizah Orang yang terhormat
Roninah Gemerincing
Roqiqoh Lembut
Rosmiyah Secara resmi
Rosyadah Petunjuk jalan lurus
Rosyiqoh Bentuk tubuh yang indah
Rozinah Serius dalam perilaku
Rudainah Yang memintal benang
Ruqayah (1) Kemajuan (2) nama Putri Nabi Saw
Rusydah Petunjuk jalan lurus
Ruwaidah (1) Berhati-hati (2) Perlahan-lahan
Syaza keharuman
Sa’adah Kebahagian
Saarah Istri Nabi Ibrahim As
Sabikah Wanita sahabat Nabi Saw
Sadidah Jitu – Tepat sasaran – Benar
Sa’diyah Berbahagia
Safanah (1) Membuat kapal (2) Angin agak keras
Safinatun Najah Kapal Penyelamat
Saidah Berbahagia
Saifanah Lenjang seperti pedang terhunus
Sajidah Bersujud
Sakinah Ketenangan – ketentraman
Salimah Selamat
Salma Selamat
Salsabila Mata air disurga
Salwa Burung puyuh
Samihah Lemah lembut
Samirah Teman ngobrol
Samiyah Kedudukan Tinggi
Sana’ Kenaikan Tingkat derajat
Saninah Promosi – Kenaikan tingkat
Satirah Wanita yang menutup-nutupi aib dan dosanya
Sausan Bunga Lili
Sayyidah Pemimpin
Shiddiqah Membenarkan
Shidqiyah Benar – jujur
Shifwah Sahabat yang akrab
Shoba Berkelakuan anak muda
Shobah Pagi hari
Shobiroh Bersabar
Shoda Gema
Shodiqoh Benar – jujur
Shofa Bukit Sofa di Masjidilharam
Shofa’ Kejernihan
Shofhah (1) Pemaafan (2) Halaman buku
Shofiyah Jernih
Shofiyyah Kawan tulus ikhlas
Shofwah Keiklasan dalam cinta
Shohwah Kebangkitan
ShohwatulIslam Kebangkitan Islam
Sholehah Baik
Shubhiyah Pagi
Siham Anak panah
Sirin Wanita sahabat Nabi Saw
Slamah Keselamatan
Su’ad Bahagia
Su’da Bahagia
Suhailah (1) Mudah (2) Suka mengalah
Suhaimah Keberuntungan
Sukainah Tenang – tentram
Sulaimah Selamat
Sulthanah Penguasa Wanita
Sumayyah Kebanggaan
Sunbulah (1)Nama Bintang (2) Tangkai yang berbuah
Sundus Sutra
Sunniyah Penganut ahlussunnah
Syadiyah (1) Pandai menyanyi (2) Menyamakan
Syafiqoh Belas kasih
Syafiyah Sembuh sehat
Syahidah Mati syahid
Syahirah Terkenal – Ternama
Syahrazad Nama wanita dahulu
Syaikhoh (1) Gelar Kehormatan (2) Lanjut Usia
Sya’irah (1) Pandai Menyusun Syair (2) Perasa
Syakirah Mensyukuri
Syakurah Mensyukuri
Syam’ah Lilin
Syamiyah Tahi lalat pada wajah
Syamsiyah Berdasar hitungan matahari
Syarifah Mulia
Syauqiyah Rindu
Syifa’ Penawar – Penyembuh
Syirin Nama wanita dahulu
Syukriyah Bersyukur
Syu’lah Pelita – Obor
Tahani Ucapan Selamat
Tahiyyah Kehormatan
Taibah Yang bertaubat
Tamamah Pelengkap – Penyempurna
Tamimah (1) Kuat (2) Tangkal (3) Jimat
Taqiyyah Bertaqwa
Thifal Lembut dan halus
Thohiroh Bersih – Suci
Thoi’ah Taat – Patuh
Tholiqoh Lancar (lidahnya) – Fasih
Thorfa’ Menepi
Thorifah Ucapan baru yang digemari
Thowaf Tawaf mengelilingi Ka’bah
Thoyyibah Baik
Thufailah Lembut dan halus
Tsamarah Buah
Tsana Pujian
Tsarwah Kekayaan
Tsawab Pahala
Tsumamah Nama wanita
Tsuraya Nama Bintang
Tuada Ketenangan
Tuffahati Buah apelku
Tuhfah Hadiah
Umamah Cucu Rasulullah Saw. dari zainab
Ummu Kultsum Putri Rasulullah Saw
Uzdah Ada unsur kelebihannya
Umaimah Dari kata Umumah (keibuan)
Umniati Cita-citaku
Ulfah Persahabatan
Umniah Cita-cita
‘Umairah Nama wanita dahulu
‘Ufairah Pemberani
‘Unaizah Kambing betina
‘Urwatul wutsqo Buhul tali yang kuat
Urjuwanah Pohon yang kemerah-merahan
Wada’ah Lemah lembut
Wadhiah Yang bagus dan bersih
Wadi’ah Titipan
Wafa’ (1) Kesempurnaan (2) Merpati
Wafiyah Sempurna
Wafiyyah (1) Merpati (2) Sempurna – Lengkap
Wahidah Sendirian
Wajihah Orang yang berkedudukan
Wardah Bunga mawar
Washfa Yang punya sifat tertentu
Washifah Anak atau pelayan perempuan dibawah umur
Wasilah (1) Pendekatan diri kepada Allah (2) Kedudukan dan pangkat
Wasimah Rupawan
Waziroh Menteri wanita
Wiaam Harmonis
Widad Kasih sayang
Wifaq Kerukunan0
Yaqut Permata Yakut
Yasmin Bunga Yasmin
Yamamah Burung tekukur
Yumna kanan
Yasirah (1) Mudah (2) Sedikit
Yusriyah Mudah
Zahidah Rendah hati – tidak rakus dunia
Zahirah Berkilau
Zahiyah Elok
Zahrah Bunga
Zaidah Suatu kelebihan
Za’imah Pemimpin
Zainab (1) Putri Rasulullah Saw (2) Pokok yang indah dan wangi
Zaitun Buah Zaitun
Zakhruf (1) Emas (2) Keindahan sesuatu
Zakiyah (1) Tumbuh dengan baik (2) Bersih
Zalfa’ Kulit mutiara
Zamzam Air Zamzam
Zanirah (1) Kecil dan lembut (2) tali
Zarinah Nama wanita dahulu
Zubaidah Tokoh wanita kerajaan Abbasiyah
Zuhriyah Bunga
Zuhur Bunga-bunga
Zulal Tawar (air Tawar)
Zulfa Kedudukan yang dekat
Zurarah Nama burung

baca selengkapnya.....
di 04.57 Label: Diposting oleh Syarbani Blogs 0 komentar


Pernahkah Anda menolak suatu peluang karena latar belakang pendidikan berbeda?
Pernahkah Anda merasa pantas gagal karena bidang yang Anda geluti berbeda dengan bidang studi?

Siapapun yang merasa bahwa latar belakang adalah penentu kesuksesan sebaiknya belajar dari orang-orang ini:

Taufiq Ismail
Taufiq Ismail adalah penyair Indonesia yang namanya sudah mendunia. Ia telah membaca puisi di berbagai festival dan acara sastra di 24 kota Asia, Australia, Amerika, Eropa, dan Afrika.
Ia juga telah menerima berbagai penghargaan di antaranya: Anugerah Seni dari Pemerintah (1970), Cultural Visit Award Pemerintah Australia (1977), South East Asia Write Award dari Kerajaan Thailand (1994), Penulisan Karya Sastra dari Pusat Bahasa (1994).

Dua kali ia menjadi penyair tamu di Universitas Iowa, Amerika Serikat (1971 dan 1991), lalu pengarang tamu di Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur (1993).
Apakah ia lulusan sekolah seni?
Tidak. Taufiq Ismail adalah dokter hewan lulusan IPB (Institut Pertanian Bogor).
Arsène Wenger adalah salah satu manager sepak bola terbaik di dunia. Ia merupakan manager Arsenal paling sukses dalam sejarah klub.
Sejak Arsenal dipegang pria Perancis ini pada tahun 1996, klub London ini mengukir banyak prestasi.Pada tahun 2004, ia menjadi satu-satunya manager sepak bola di Inggris yang berhasi membawa timnya menang di Premier League tanpa pernah kalah sekalipun.

Apakah ia sarjana bidang olah raga?
Arsene Wenger adalah sarjana yang memegang degree di bidang Electrical Engineering dan master's degree di bidang ekonomi. Ia juga fasih berbicara berbagai bahasa seperti; Perancis, Jerman, Spanyol, dan bahasa Inggris, selain itu juga bisa sedikit bahasa Itali dan Jepang.
Media menjulukinya The Professor karena latar pendidikannya yang mewakili kelas kerah putih, tidak sebagaimana kebanyakan manager lain.

Tompi dikenal sebagai penyanyi jazz top di Indonesia, Lula Kamal dikenal sebagai seorang selebriti dan pembawa acara Indonesia. Latar belakang pendidikan keduanya adalah dokter.

Rumah film
Masyarakat film Indonesia yang selalu mengikuti perkembangan film pasti pasti kenal situs bernama www.rumahfilm.org atau account rumah film di facebook. Di situs ini, akan ditemukan kabar terkini di seputar Industri film Indonesia, galeri foto, profil bioskop, review film-film Indonesia dan film asing, juga kajian dan riset mendalam tentang film Indonesia, serta yang tak kalah penting database film Indonesia.
Selain itu website ini adalah media resensi film yang sangat disegani para pembuat film, karena resensinya yang tajam, obyektif dan cerdas.

Para pembuat film biasanya menanti-nanti komentar Rumah Film atas karya mereka.
Ada lima sosok di rumah film yang membuat website ini mumpuni di dunia film.
Hikmat Dharmawan, penulis, pakar komik, pengamat kultur pop dan editor rumah film.
Krisnadi Yuliawan yang memegang jabatan sebagai pimpinan redaksi rumah film.
Eric Sasono, salah satu kritikus film paling berpengaruh di Indonesia. Beberapa esainya menerima penghargaan termasuk Best Film Critic piala Citra 2005 dan 2006.
Ekky Al Malaki, kritikus film dan penulis buku, yang pernah memenangkan Best Documentary Award in Bangkok, Thailand.
Asmayani Kusrini, salah satu kritikus dan pengamat film.

Apakah mereka lulusan sekolah perfilman?
Tidak. Hikmat, Krisnadi dan Eric adalah lulusan FISIP UI jurusan politik, Ekky adalah lulusan Sastra UI program studi Arab, Asmayani Kusrini studi di Belgia untuk arsitektur.
Kuliah mereka tidak berhubungan dengan perfilman tapi pendapat mereka di dunia perfilman sangat dihargai.

Kesimpulan:
Seringkali kita menjadikan bedanya latar belakang pendidikan sebagai EXCUSE atau ALASAN atau DALIH untuk tidak sukses.
Jika membaca buku No Excuse!, Anda akan menemukan tokoh luar biasa yang sangat sukses di bidang yang sama-sekali tidak berhubungan dengan bidang studinya.
Tulisan di atas dikutip dari 2 halaman buku No NO EXCUSE! dari belasan halaman yang membahas latar pendidikan sebagai excuse atau alasan untuk gagal.
No Excuse!

Jangan cari-cari alasan, karena Anda bisa!

oleh Isa Alamsyah

baca selengkapnya.....
di 04.53 Label: Diposting oleh Syarbani Blogs 0 komentar


Di dalam kitab suci diceritakan kisah penduduk neraka yang mengeluh mereka masuk neraka karena mereka miskin dan raja mereka lalim sehingga mereka jadi tidak beriman. Mereka tetap disalahkan oleh Tuhan karena menurut Tuhan bumi Tuhan itu luas mengapa mereka tidak berpindah tempat.

Ya! Jika kita miskin dan rezeki kita tidak berkembang lagi atau mentok di satu tempat maka untuk mencapai kesuksesan, pindah adalah salah satu jalan keluarnya. Inilah yang dilakukan oleh Aristottle Onassis pengusaha sukses asal Yunani. Ia berpindah ke Argentina dan menemukan kesuksesannya di sana.

Itu juga yang dilakukan oleh orangtua John Harold Johnson. Ketika awal abad ke-20 di Arkansas terjadi diskriminasi terhadap orang kulit hitam sehingga pekerjaan tidak bisa lebih dari seorang pencuci piring, ia pindah ke Chicago. Di Chicago iklimnya lebih kondusif. Di wilayah yang dijuluki Chicago hitam banyak orang kulit hitam yang sukses sebagai pengusaha. Setelah dewasa John Harold Johnson menjadi salah satu dari 400 orang terkaya di Amerika versi Majalah Forbes.
Hal ini juga dilakukan oleh Piyu PADI. Ketika ia merasa di Surabaya susah untuk menawarkan demo tape PADI, ia pindah ke Jakarta. Piyu berfikir bahwa di Jakarta lebih banyak perusahaan rekaman yang lebih membuka peluang untuk genre musik rock yang manis seperti PADI, berbeda dengan Surabaya yang genre musik rock nya lebih keras.Dulu di Indonesia orang Jawa diberi label negatif sebagai orang malas bekerja dan tidak punya keinginan sukses. Tapi sekarang kita lihat orang-orang Jawa yang merantau ke Malaysia, mereka banyak yang sukses. Orang-orang Jawa pada khususnya dan Indonesia pada umumnya adalah pekerja keras. Di sektor Jasa Konstruksi merekalah orang-orang yang berani menantang maut bergelantungan di gedung-gedung pencakar langit untuk lantai 10 atau lebih tinggi lagi. Di Malaysia pekerja-pekerja dari Bangladesh, India dan Filipina tidak ada yang berani bergelantungan seperti itu.
Di Jakarta, Bali, Batam, Timor Leste, Papua, dan Maluku orang-orang Jawa juga banyak yang sukses sebagai pengusaha.
Para TKI dan TKW yang bekerja di Hongkong juga banyak yang sukses sepulang dari sana. Ada yang sukses melalui MLM, menjadi penulis, menjadi model, artis, pengusaha, ataupun motivator.

Jadi bumi Tuhan itu memang luas. Apabila rezeki kita mentok di satu tempat, berpindah tempat merupakan salah satu jalan keluarnya.

No Excuse (tidak ada alasan) karena alasan tempat!
Banyak di antara kita menjadikan lingkungan, tempat, atmosfer atau suasana sebagai alasan kita gagal.
Mana bisa dapat jabatan, persaingan di kantor gak adil!
Di sini atmosfer kerja gak enak!
Wah lingkungan sini payah, daya belinya rendah!

Apakah benar sikap menyalahakan lingkungan?
Lalu siapa yang menyuruh Anda bertahan di sana? Bukankah itu pilihan sendiri!
Orang sukses akan bertahan sampai sukses sesulit apapun medan. Akan tetapi kalau ada peluang lain di tempat lain, kenapa harus memaksakan diri bertahan di sana?
Nabi Muhammad saja Hijrah ke Madinah, artinya apa?
Mencari peluang di tempat baru adalah salah satu sikap yang disunahkan atau di ajarkan.
Nabi-nabi lain juga melakukan perjalanan.

Di buku no excuse, Anda akan menemukan seorang pria yang pindah ke surabaya untuk melanjutkan usahanya karena di negaranya pajaknya sangat besar. Lalu apa yang terjadi? Pria itu menjadi orang terkaya di Asia.
Siapakah dia? Silahkan baca bukunya.

Jadi jangan salahkan tempat jika tidak berhasil, No excuse!

oleh: Agung Pribadi

baca selengkapnya.....
di 04.40 Label: Diposting oleh Syarbani Blogs 0 komentar


Dua orang sahabat sudah lama menjalin kerja sama sebagai pemasok gula. Mereka memutar modal penduduk desa untuk menjalankan usahanya. Dari tahun ke tahun usahanya meningkat dan terus meningkat. Penduduk desa juga merasakan keuntungannya. Sayangnya setelah mapan, salah satu dari mereka terjebak kebiasaan buruk yaitu berjudi.

Suatu hari, ia menggunakan seluruh modal masyarakat desa untuk berjudi dan kalah.
Karena takut menjadi korban amarah masyarakat, si penjudi bilang bahwa temannya satu lagi yang menghabiskan modal untuk foya-foya. Sang penjudi dengan leluasa menghembuskan fitnah tersebut karena temannya sedang dalam perjalanan ke luar kota.
Ketika pulang, temannya yang tidak tahu apa-apa menjadi sasaran amarah masyarakat.
Ia dihujat, dicaci maki dan akhirnya diusir dari desa.
Akibatnya ia hidup miskin dan sakit-sakitan karena fitnah rekannya yang kecanduan judi.
Tak ada satu pun orang yang mau kerja sama dengannya karena reputasinya sudah hancur.Suatu hari sang penjudi sadar akan kesalahannya, ia mencari rekannya yang pernah ia fitnah. Ia mendapatinya sedang sakit terbaring di rumahnya yang reot.
"Sahabat, maafkan aku. Aku telah berlaku kejam terhadapmu. Aku menfitnahmu untuk kesalahan yang aku lakukan'" kata sang penjudi kepada sahabatnya. "Baiklah, aku bisa memaafkanmu, asalkan dengan syarat.." "Apa syaratnya, akan aku lakukan!" kata sang penjudi memotong. "Tolong ambil segenggam gula dari karung itu" kata sang korban fitnah sambil menunjuk sekarung gula sisa bisnis di masa lalu.
"Ya, aku sudah ambil segenggam gula pasir ini" kata sang penjudi seraya menujukkan segenggam gula pasir di tangannya. "Lempar gula tersebut sejauh-jauhnya ke halaman depan" kata si sakit memberi instruksi. Si penjudi langsung melempar gula di taman. Byar... tersebar. "Sekarang, tolong kumpulkan kembali semua gula yang sudah kamu sebarkan tersebut" pinta sang korban fitnah "Jika sudah terkumpul semua, baru aku maafkan" lanjutnya. "Bagaimana mungkin aku bisa mengumpulkan gula yang sudah tersebar ini, tentu saja tidak mungkin" sanggah sang penjudi.

"Nah itulah yang terjadi padaku kini. Fitnah mu sudah tersebar ke mana-mana. Di desa manapun yang kudatangi, tidak ada lagi yang mempercayaiku. Apakah kamu sanggup mencabut semua fitnah yang tersebar ini?" Sang penjudi sadar, bahwa fitnahnya telah tersebar dan tidak mungkin bisa hilang sepenuhnya.

HIKMAH
Ketika kita menyebarkan berita bohong, kita mengira kita hanya sekali melakukan kejahatan dan bisa menyelesaikan dengan satu kali minta maaf.
Padahal ketika satu berita bohong kita sebar, maka berita itu bisa menyebar dan menyebar lagi tanpa batas.

Karena itu makanya hadist mengatakan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan.
Fitnah bisa mengakibatkan pembunuhan. Pembunuhan mungkin hanya terjadi sekali, akan tetapi fitnah juga bisa tetap berjalan sekalipun korban fitnah sudah meninggal.
Jadi berhati-hatilah jika kita ingin menyebarkan berita yang tidak kita pasti kebenarannya.

Apakah Anda yakin belum pernah menfitnah?
Ada beberapa tingkatan fitnah atau perbuatan mendekati fitnah.

GHIBAH

Ghibah adalah menyebarkan berita buruk tentang seseorang sekalipun merupakan fakta. Ghibah rentan menjadi fitnah karena sering diberi bumbu informasi. GOSIP (Digosok makin sip) Gosip itu dekat dengan fitnah. Karena biasanya fakta dan bumbu ditambah. Bumbunya lebih banyak.

KONFIRMASI GOSIP

Kadang ada yang menganggap konfirmasi adalah hal baik seperti tabayun (mencari kejelasan) tapi kalau tidak ada kepentingan sebenarnya konfirmasi ini dekat dengan ikut menyebarkan fitnah.
"Eh katanya si anu itu selingkuh ya?" "Eh, suaminya itu kawin lagi ya"
Eh anaknya si itu benar gak ya narkoba" Kelihatannya seperti konfirmasi, padahal kalau yang diajak bukan orang yang kompeten menjawab justru ia mendapat inforamasi baru atau bahan gosip baru. FITNAH
Sengaja menyebarkan berita bohong

Semoga Allah menjaga lisan dan pendengaran kita semua!
Salam Bisa!


baca selengkapnya.....
di 03.37 Label: Diposting oleh Syarbani Blogs 0 komentar


Sayyad al Filistini, syahid pada 12 Desember 1995 dalam usia 18 tahun, dua hari sebelum ulang tahunnya yang ke-19.

Sayyad berasal dari sebuah keluarga asal Palestinia yang bermuki m di Inggris. Ia lahir di London selatan. Saat ia kecil, keluarganya beremigrasi ke Saudi Arabia. Di sanalah ia menghabiskan masa kecilnya. Ketika menginjak remaja ia kembali ke Inggris.

Sayyad seorang remaja yang ceria, ia sering bercanda dan tertawa. Saat berumur enam belas tahun, untuk pertama kalinya ia mendengar mengenai konflik Bosnia dari sebuah khutbah yang diberikan seorang pemuda yang pernah terlibat jihad di Bosnia. Saat itu telah timbul keinginannya untuk berangkat ke Bosnia.

Kemudian ia memasuki perguruan tinggi. Di sana ia terpilih menjadi amir organisasi mahasiswa islam. Dengan semakin banyak pengetahuan Islamnya, keinginannya untuk berjihad di Bosnia hidup kembali. Ia mulai bekerja dan memberikan penghasilannya pada ibunya untuk menopang keluarganya. Sisa penghasilannya dikumpulkan untuk persiapan berjihad. Masya Allah, lihatlah kesabarannya. Ia menolak sumbangan orang lain, karena ingin berangkat jihad dengan hasil keringatnya sendiri.

Akhirnya Sayyad memberitahukan keinginannya untuk berjihad ke Bosnia, dan ibunya benar-benar mendukung, ia ingin anaknya berangkat.

Setelah persiapan berbulan-bulan, ia telah benar-benar siap. Dua orang sahabat muslimnya mengantar Sayyad ke stasiun Victoria Coach. Mereka melihat Sayyad tampak sedih, tidak seperti biasanya, dan berupaya menggali penyebabnya. Akhirnya Sayyad mengutarakan bahwa ia merasa sedih berpisah dengan ibunya.
Akhirnya ia tiba di Bosnia, dan memasuki kamp pelatihan. Ia disukai baik oleh para mujahidin asing dan bosnia, karena keramahan dan keceriaannya. Ia dapat berbicara dalam bahasa Arab dan Inggris, dan cepat akrab dengan mujahidin bangsa Bosnia.

Setelah pelatihannya selesai, ia pergi ke base camp. Sayyad melakukan tugas jaga di pegunungan, juga ikut dalam beberapa operasi. Ia selalu berbicara tentang syahadah… ia berbicara begitu sering tentang syahadah. Saat rencana penyerangan didiskusikan, wajahnya tampak bercahaya, ia selalu memberikan saran dan menyebut-nyebut syahadah.

Akhirnya musim panas 1995 berlalu, beberapa temannya dari Inggris pulang ke negaranya, namun Sayyad tetap berada di Bosnia dan datanglah musim dingin. Di tengah dinginnya musim salju Bosnia, sifat-sifat Sayyad mulai berubah. Ia mulai rajin shalat malam dan selalu membaca al-Qur’an. Suatu hari ketika ia duduk bersama teman-teman yang sedang bercanda dan tertawa, air matanya mengalir dan dengan marah ia menegur mereka. “Saat ini orang-orang kafirlah bisa tertawa-tawa, karena mereka yang berkuasa, sedangkan kaum muslimin saat ini tidak berkuasa, namun mereka juga tertawa-tawa“, begitu ujarnya.

Sayyad juga mulai membaca buku mengenai sunnah Rasulullah SAW, dan segera mempraktekkan apa yang dipelajarinya begitu ada kesempatan.

Suatu hari pada bulan Desember, ia menelpon ibunya dan memintanya mengirimkan uang, karena Sayyad berniat untuk pulang selama beberapa waktu. Namun pada hari minggu 10 Desember 1995, Sayyad menelpon kembali dan mengatakan agar ibunya tidak mengirimkan uang padanya, karena ia membatalkan niatnya.

Pada hari selasa siang, tanggal 12 Desember 1995 itu, saat ia berada di dalam basecamp, sebuah mobil van yang berisi bahan peledak meledak, dan Sayyad berada di sebelahnya. Tubuhnya terlontar ke udara dan ia syahid seketika. Selain Sayyad terdapat beberapa orang lainnya di sebelah van tersebut, namun ajaibnya mereka tidak terluka sedikitpun, meskipun timbul kerusakan material pada daerah yang luas.

Rupanya Allah telah memilih Sayyad sebagai syahid. Subhanallah…pada malam sebelum syahidnya Sayyad, ibunya, Ummu Sayyad bermimpi melihat sebuah rumah yang indah di langit. Sebuah suara berkata padanya, ’Inilah rumahmu, engkau mulai membangunnya sejak 20 tahun lalu, dan hari ini rumah ini telah selesai.’

Apa arti mimpi ini? Sayyad telah syahid dua hari sebelum ulang tahun ke-19 nya. Jika engkau menambahkan sembilan bulan saat ia berada dalam rahim, dan engkau mengeceknya berdasarkan tahun hijriah… maka tepat 20 tahun hijriah hingga syahidnya Sayyad Al Filistini.

Dan dua minggu kemudian, Ummu Sayyad mendapat sebuah mimpi, dimana seekor burung kecil dengan sayap bercorak loreng terbang mengelilinginya. Burung itu kemudian hinggap pada Ummu Sayyad dan mencium pipinya. Subhanallah

Dari Buku :

Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia

abuhamdi@hutchcity.com (www.abuhamdi.wordpress.com)

baca selengkapnya.....
di 03.35 Label: Diposting oleh Syarbani Blogs 0 komentar

ABU DUJANAH AS SYARQI

( FAHD AL QOHTONY )


Dalam memulai pembicaraan kisah seorang mujahid yang telah syahid insya Allah, terlebih dahulu kami sampaikan hadits Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam :

إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتىَّ لاَيَبْقَى بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّهِ فَيَسْبِقَ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَمُوتُ ثُمَّ يَدْخُلُ الْجَنَّهَ

“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian ada yang beramal dengan amalan penghuni neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka itu tinggal satu hasta, kemudian ia beramal dengan amalan penghuni Jannah, lalu Al Kitab (catatan taqdir) telah menetapkannya, kemudian ia mati lalu ia masuk ke dalam Jannah “.

Ikhwan kita Abu Dujanah adalah seorang sopir Truk di daerah timur, sementara di daerah timur inilah kejahiliyahannya begitu besar.

Suatu hari ketika ia sedang pergi ke Bahroin untuk mengantar paket, dia seperti orang gila – sedang mabuk -, hingga akhirnya Truk yang dikendarainya oleng dan terplanting di atas jembatan Bahroin. Akan tetapi Allah menyelamatkan dia dengan mobilnya yang tersangkut di jembatan hingga ia tidak terjatuh ke laut, dan ketika itu dia pingsan atas taqdir Allah.

Pada tahun 1413 H. atau pada awal tahun 1414 H. ada dua orang yang hendak pergi ke Bosnia melalui jalan Bahroin. Ketika keduanya sedang melalui Jembatan keduanya melihat Truk yang bagi mereka sudah tidak asing lagi, lalu mereka berhenti dan turun menuju Truk tersebut, keduanya mendapatkan seorang di dalam Truk tersebut yang ternyata ia adalah tetangga salah satu dari dua orang tersebut yaitu Abu Dujanah-, kemudian orang tersebut dikeluarkan dari dalam Truk, kemudian keduanya melanjutkan perjalanannya menuju timur.

Ketika keduanya selesai mandi dan wudhu maka keduanya sholat. Kemudian keduanya memberi nasehat kepada seorang – yang diselamatkan dari dalam Truk tersebut -. Kedua saudara itu berkata kepada orang tersebut : “ Jikalau engkau mati pada saat kecelakaan itu sungguh kamu mati dalam ma’siyat bahkan lebih besar lagi, oleh karena itu pujilah Allah yang telah menyelamatkan kamu dari kematian itu, karena Allah tidak mengakhiri hidupmu dalam kemaksiyatan “. Nasehat kedua saudara ini masuk ke dalam hati lelaki tersebut. Kemudian kedua saudara ini melanjutkan perjalanannya. Lalu lelaki itu – Abu Dujanah – menginstropeksi diri dan meninggalkan teman-temannya yang rusak.Ketika ada teman yang melihatnya di sebuah terminal Truk, mereka pergi menemuinya dan didapati dia sedang sendirian dengan memegang Mushaf dan sedang membacanya. Teman-temannya tidak percaya melihat pemandangan tersebut dan mereka mengira bahwa dia hanya pura-pura karena takut dari – incaran – pemerintah.

Setelah berlalu beberapa bulan, pulanglah kedua shahabatnya yang habis pergi dari daerah timur. Kamudian ia pergi ke rumah salah satu dari keduanya, lalu ia ketuk pintunya dan mengucapkan salam dengan suara keras.

Saudara yang di dalam rumah tidak mengenalinya. – karena – jenggotnya telah tumbuh lebat, pakaiannya diatas mata kaki dan terpancarlah cahaya dari mukanya, kemudian ia mengenalkan dirinya – bahwa dia adalah Abu Dujanah -. Bergembiralah hati saudara ini, tidak ada kebahagiaan selain pemandangan yang bagus ini, kemudian ia dipersilahkan masuk. Dia bertanya tentang persoalan jihad dan kondisi Bosnia dan keutamaan Syuhada dan para mujahidin dan ribath dan ….. dan….. dan …..

Setelah mendengar jawaban yang ditanyakan lalu ia berkata : “ Kalau begitu jalan yang paling dekat menuju Jannah adalah Jihad fie sabilillah. Sekarang umurku sudah 36 tahun dan dipenuhi dosa dan ma’siyat. Aku meminta kepadamu demi Allah akan menemanimu berjihad !

Saudara tersebut berkata kepadanya : “ Sekarang Bosnia sedang dikepung dari segala penjuru dan tidak mudah untuk masuk kesana, padahal saudara-saudara kita disana sedang menanti ada orang yang bisa membuka jalan masuk.

Adapun kalau ditempuh dari Kroasia dan Slevonia kedua negara ini penuh kema’siyatan, khomer, wanita jalang, dan penuh fitnah yang seseorang tidak mampu menahannya “.

Abu Dujanah berkata : “ Aku akan pergi walaupun aku harus menunggu selama satu tahun “. Dan dia berusaha memuaskan saudaranya itu.

Dan betul ternyata Abu Dujanah pergi ke Kroasia dan tinggal di sebuah kota dekat pantai di Eropa yang penuh dengan fitnah dan gemerlapnya dunia, sementara Abu Dujanah adalah seorang yang baru saja sadar dari kema’siyatan. Ia telah sampai di kota itu yang merupakan perbatasan dengan Bosnia Herzegovina. Ia tinggal di sebuah rumah yang kecil bersama seorang teman yang datang dari Turki sekitar enam bulan lamanya demi mencari jalan masuk ke Bosnia. Seluruh waktunya ia pergunakan sholat dan ibadah dan mempelajari urusan-urusan Dien kepada seorang teman Da’I disana, hingga pada akhirnya ia mendapatkan kabar gembira dibukanya jalan menuju Bosnia. Lalu pergilah ia ke Bosnia dan masuk ke sana yang selama ini ia impikan dan nantikan untuk bisa masuk bergabung dengan para mujahidin. Lalu bergabunglah ia dengan sebuah pasukan mujahidin di daerah Zintisia dan ia tadrib (diklat) disana dan menyusun kekuatan.

Disana ada ma’rokah (medan perang) yang dekat dengan daerah Syirisya, lalu beliau masuk ke daerah itu dan daerah itu adalah petama kalinya ma’rokah (medan peperangan) yang ia ikuti dalam perjalanan jihadnya, dan Allah memenangkan mujahidin dalam amaliah – oprasi - tersebut. Dan para mujahidin membuat khondaq (parit) di front tersebut dan mendapatkan kemulian ribat (berjaga) fie sabilillah.

Setelah berlalu dua bulan dari amaliah tersebut terjadilah amaliah yang lebih kuat dan besar dari sebelumnya, yaitu amaliah Visico Qolava yang masih di satu kawasan tersebut. Beliau ikut serta dalam amaliah tersebut dan amaliah tersebut merupakan kebahagiaan tersendiri bagi beliau yang tidak dapat beliau gambarkan.

Beliau adalah seorang pemberani yang tidak mengenal rasa takut, ia selalu berbuat itsar (mementingkan keperluan orang lain) dan mengasihinya, dan orang sama heran bila berteman dengan beliau.

Setelah amaliah tersebut tepatnya pada tahun 1414 H. beliau pergi bergabung dengan Jam’iyah Ihya’ut Turots Al Islami Al Kuwaity dan bekerja bersama mereka di kota Turovinik dan tinggal disana selama beberapa saat, dan beliau pun menikah di Bosnia dengan orang asli Dagestan.

Beliau sangat keras dalam menindak kemungkaran di kota tersebut hingga beliau ditakuti oleh orang-orang fasiq di daerah itu. Bahkan sampai ke kawasan Karwat di daerah Fitiza. Dan tidak ada seorangpun dari orang-orang fasiq yang berani melewati daerah yang ditempati Abu Dujanah.

Sepanjang malam dan siang ia gunakan untuk berkhidmat kepada masyarakat Bosnia, khususnya menangani orang dewasa dan anak-anak hingga orang-orang yang berada di kota tersebut sangat cinta kepada ketawadhuan beliau dan ruhiyah beliau yang mulia. Beliau mampu menguasai bahasa Bosnia dengan sangat baik, oleh karena itu beliau dapat bergabung dan pergi bersama mujahidin di Turovinika dan beliau habiskan urusannya disana dan beribath bersama mereka.

Teman-temannya menyampaikan kabar kepadanya bahwa dalam waktu dekat ini mau ada amaliah, maka beliau pun bersiap-siap.

Disetiap amaliah (medan perang) beliau selalu kembali pada pertengahan jalan karena tidak dapat melanjutkan perjalanan karena beliau mengalami sakit hinga pada akhir amaliah selesai. Sehingga pada saat terjadi amaliah Falasyij yang kedua di waktu malam Arofah pada tahun 1415 H. beliau berangkat besama seoarang teman dengan berjalan kaki menuju musuh dan pada saat ini beliau tidak seperti biasanya ! beliau kelihatan tenang dan banyak menoleh kesana-kesini seakan-akan beliau melihat sesuatu.

Waktu amaliah dilakukan pada pukul 12.00 malam dan dimulailah pertempuran. beliau maju dengan membawa senjata RPG dan menghadang pasukan Serbia. Beliau bersama seorang teman yang bernama Musthofa Al Busnawy (orang Bosnia) hingga mendekat ke parit + sejarak 10 meter, dan beliau bersiap-siap menyerang Serbia, akan tetapi timah panas telah menembus leher beliau terlebih dahulu hingga beliau jatuh sebagai syuhada. Dan keluarlah dari mulut beliau seperti cahaya.

Akh Musthofa memeriksa tempat terbunuhnya beliau – untuk meletakkan jasad beliau – lalu ia pergi dan meninggalkan beliau dikarenakan dahsyatnya serangan musuh, dan para mujahidin pun widerawl (mundur). Dan akh Mustofa hampir-hampir tak mampu berjalan karena menangisi saudaranya “ Abu Dujanah “.

Ketika para mujahidin lainnya mendengar kejadian tersebut, maka komandan pasukan memerintahkan untuk meyakinkan keberadaan tempat terbunuhnya Abu Dujanah. Lalu komandan mengutus dua orang singa Allah untuk mengambil mayat Abu Dujanah. Ternyata benar Abu Dujanah telah terbunuh, akan tetapi mayat tersebut telah diserang oleh pasukan Serbia dan mayat tersebut disimpan oleh pasukan Serbia selama lebih dari dua bulan.

Kemudian Palang Merah menghubungi tentara Bosnia yang menghabarkan akan permintaan Serbia untuk menukar mayat. Dan ternyata diantara mayat-mayat itu ada mayat seorang arab. Lalu tentara Bosnia mengabarkan kepada mujahidin – bahwa diantara mayat tersebut adalah seorang arab -, lalu pergilah komandan dan diikuti oleh beberapa mujahidin.

Komandan tersebut berkata : “ Kami pergi ke tampat penyimpanan mayat dan kami dapatkan mayat-mayat yang baru saja terbunuh kurang lebih baru satu hari. Bau mayat-mayat tersebut sangat busuk. Lalu aku masuk dan berjalan diantara mayat-mayat hingga aku dapatkan peti mayat yang tertutup. Lalu peti itu aku angkat dengan seorang teman dan kami keluarkan mayat tersebut. Ternyata mayat tersebut dibungkus dengan jaitan nilon. Tentara memberi tahu kami bahwasanya mayat-mayat ini diantaranya ada mayat seorang arab yang tidak disimpan di dalam Almari Es untuk mayat, akan tetapi dicampakkan di tanah lapang. Lalu kami dekati saudara kami itu – mayat Abu Dujanah -. Lalu aku buka sendiri penutup itu dari arah kepala. Perasaan khawatir menggelayut di kepalaku dan kepala temanku, bagaimana keadaan mayat tersebut setelah dua bulan lebih ?, apakah telah dimakan ulat ? atau telah berubah kondisinya ? atau …… atau ….. atau ….. ? lalu aku mulai membuka tutup itu, tangan dan tubuhku tiba-tiba gemetar, karena ternyata wajahnya seperti bulan dan jenggotnya berwibawa yang memancarkan cahaya putih dan tubuhnya ….ternyata dia ….. dia…. Dan tidak ada perubahan sama sekali. Aromanya seperti aroma pohon Inai. Allah menyaksikan kejadian tersebut kemudian para ikhwah dan semua yang hadir pun menyaksikan hal tersebut.

Mayatnya telah berlalu dua bulan setengah tapi tidak berubah sama sekali hingga aromanya pun tidak berubah.

Allah telah mengasihi singa itu dan memberikan kepadanya seorang putri ( bernama Nauroh ), dan memberinya kebaikan dan hidayah. Sekarang ia berumur enam tahun dan tinggal bersama ibunya di Bosnia di kota Tuzela.

Selamat tinggal wahai Abu Dujanah. Semoga Allah memperbanyak bilangan orang-orang sholih dan mujahidin sepertimu.


from : kisah perjalanan peminang bidadari

http://generasimilitan.blogspot.com

baca selengkapnya.....
di 03.33 Label: Diposting oleh Syarbani Blogs 0 komentar

ABU HAMMAM AS SYAHRONI

Beliau seorang pemuda yang datang dari daerah madinah, lima kilo di selatan Kerajaan Arab Saudi. Beliau tumbuh diatas ketaatan kepada Allah. Sejak kecil beliau telah tekun mengikuti halaqoh hafalan Al Qur’an al Karim. Beliau sangat tenang penampilannya, rendah diri, lembut perangainya, bersih hatinya yang itu membedakan beliau dengan teman-teman lainnya.

Ketika terjadi tragedy Bosnia Herzegovina, beliau pada saat itu baru berumur dua puluh tahun. Beliau selalu mengikuti berita-berita tentang penderitaan yang dialami saudara-saudaranya – seiman -, dan beliau berkehendak mendatangi mereka dengan semampu beliau.

Pada suatu hari beliau duduk-duduk dengan seorang temannya membincangkan kesedihan mereka tentang tragedi yang terjdi di Bosnia dan keduanya ingin pergi bergabung dalam jihad di negeri itu.

Benar ….. keduanya bertekad untuk berangkat, lalu keduanya mengikuti berita-berita bagaimana caranya bisa sampai ke negeri tersebut. Sampai mendapatkan jalan menuju kesana lalu kedunya pergi ke Kroasia melalui jalan dalam. Akan tetapi Kroasia menolak keduanya dan tidak mempersilahkan mereka masuk, maka keduanya pun kembali dengan perasaan sedih dan gundah gulana, matanya berlinang air mata. Kemudian mereka mencoba kedua kalinya untuk bisa masuk ke bumi Bosnia.

Dengan izin Allah keduanya dapat masuk ke Bosnia pada akhir bulan Jumadil akhir pada tahun 1415 H.

Sampailah teman ini di kantor mujahidin dan mereka – para mujahidin – adalah orang yang berakhlak mulia dan mendalam agamanya. Kedua teman itu pergi ke sebuah Kamp latihan – muasykar – dan keduanya tadrib disana. Setelah itu keduanya pergi ke Front.
Setiap saat Abu Hammam rohimahullah bercita-cita untuk bisa mendapatkan syahadah dan beliau bersemangat menghafalkan Al Qur’an dan mengulang-ulangnya. Beliau selalu puasa dan sholat malam dan selalu ikut serta dalam ribat selama kurang lebih enam bulan lamanya sampai datanglah musim panas pada tahun 1415 H.

Pada musim itu terjadilah peperangan paling besar yang terjadi di Bosnia yang banyak menewaskan para mujahidin dan musuh-musuh Allah. Pada saat itu pula terjadi peperangan – yang berakhir – kemenangan yang gemilang. Pada saat itu Serbia menguasai puncak gunung dan menguasai strategi perang dan perlindungan mereka pada saat itu sangat kuat. – dengan begitu, hilanglah – semangat – tentara Bosnia dalam melawan Serbia, karena sebelumnya sudah pernah dicoba.

Setelah itu para komandan Bosnia berkumpul – dan bermusyawaroh – bahwa daerah itu tidak bisa ditaklukkan kecuali dengan menggunakan senjata penerbangan yang tidak dimiliki tentara Bosnia. Maka mereka meminta pasukan mujahidin untuk pergi menuju daerah tersebut dan mencoba memenangkan peperangan tersebut.

Benar ….. para singa mujahidin telah datang ke daerah – perang – itu dan tinggal disana beribat selama kurang lebih delapan bulan hingga datanglah hari peperangan.

Para mujahidin dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok pasti terjadi kisah-kisah yang menarik dan setiap kelompok pasti ada yang syahid.

Abu Hammam rohimahullah berada dalam kelompok yang dipimpin oleh Abu Sa’id Al Falestini. Amaliyat itu dilakukan setelah fajar dan pada waktu itu masih gelap sekali. Salah seorang mujahidin berkata : “ Kita tidak bisa menengarai parit yang digunakan berlindung oleh Serbia “.

Mulai pecahlah peperangan dan kami melempar mereka dengan granat maka terbunuhlah tantara Serbia. Akan tetapi parit ini memang menghalangi kita karena digunakan berlindung oleh Serbia. Pada saat itu masih ada seorang Serbia yang belum terbunuh, katika kami maju ke depan tiba-tiba orang Serbia itu menyerang dan datang dari belakang parit maka terbunuhlah Abu Ghorib Al Britoni rohimahullah, dan Serbia juga menyerang lima mujahidin lainnya. Mereka mengira komandan –mujahidin – hendak maju, akan tetapi dengan pertolongan Allah mereka merasa ketakutan dan kegoncangan hingga ia tidak dapat membunuh kelima mujahidin itu.

Dengan semampunya mujahidin pun membalas membunuh mereka hingga Allah memberikan karomah dengan dapat membunuh seorang dari Serbia. Majulah seorang ikhwah mujahidin dan mendapati seorang Serbia yang terluka sedang bersembunyi lalu dia bunuh orang Serbia itu.

Ada kisah yang menakjubkan, bahwa komandan Abu Sa’id Al Falestini menyerbu sendirian ke parit tempat Serbia, disitu ada dua orang, beliau menyerbu sambil bertakbir. Ketika beliau menyerbu kedua orang yang ada disitu, beliau berhadap-hadapan dengan keduanya. Beliau hendak menghabisi keduanya dengan Kalashnikov akan tetapi tidak ada peluru yang keluar satu pun. Kemudian singa Abu Said merobohkan orang Serbia itu dengan memukulkan Kalashnikov ke wajahnya. Dan pada saat itu juga datanglah seorang Serbia yang lain lalu menyerang Abu Said hingga melukai tangan beliau. Dan pada saat itu juga datanglah seorang mujahid dari Yaman yang menyerang orang Serbia itu dengan senjata Al Bika hingga selamatlah Abu Said dengan pertolongan Allah.

Kami maju setelah menuruni parit untuk mendaki ke puncak dua gunung diantara tiga puncak. Pada waktu itu jumlah mujahidin tinggal sedikit karena telah terbunuh dua orang dan banyak yang terluka.

Diantara mereka yang ada dalam pasukan itu harus ada seorang yang menjadi komandan, lalu kepemimpinan itu diserahkan kepada salah seorang ikhwah. Lalu turunlah ia bersama Abu Hammam rohimahullah menuju parit tempat persembunyian Serbia. Disana jumlah orang Serbia banyak sekali. Maka komandan itu dan Abu Hammam mengelilingi parit tersebut dan meluncurkan tembakan ke arah Serbia hingga kocar-kacirlah orang Serbia dari parit. Setelah itu datanglah Abu Hammam dan meminta kepada komandan untuk mengarahkan penglihatannya kepada para syuhada. Diantara mereka yang syahid adalah Abu Abdullah As Syibani, Shofiyuddien Al Yamani dan seorang yang asing – tidak dikenali -. Kemandan itu berkata : “ Jumlah kita sedikit sementara daerah ini membutuhkan penjagaan, maka kamu jangan pergi – tetaplah disini – “. Maka ia memasrahkan – urusan jaga – ini kepada Abu Hammam, dengan syarat beliau – komandan – segera kembali lagi. Kemudian komandan itu pergi meninggalkan tempat itu dan melayangkan pandangan kepada mereka lalu kembali lagi.

Ketika beliau kembali, Abu Sulaiman Al Hadhromi meminta komandan untuk melayangkan pandangannya dan kembali lagi. Maka komandan itu menolak permintaannya hingga kembalilah seorang ikhwah ke parit-parit penjagaan itu. Pada saat itu jatuhlah serangan Roket di dekat ikhwah Hatib Almani hingga mengenai perutnya. Pada waktu yang sekejap meluncurlah serangan Roket yang lain jatuh diantara Abu Hammam dan Abu Sulaiman hingga keduanya terbunuh – semoga Allah merahmati keduanya – dan diterima sebagai syuhada’ di jalan-Nya.

Abu Sulaiman adalah orang yang hafal Al Qur’an. Akhlak dan juga agamanya tidak jauh beda dengan saudaranya “ Abu Hammam “ semoga Allah merahmati keduanya.


from : kisah perjalanan peminang bidadari

sumber:http://generasimilitan.blogspot.com

baca selengkapnya.....
di 03.26 Label: Diposting oleh Syarbani Blogs 1 komentar

Pertanyaan :

Berkembangnya dakwah Salafiyah dikalangan masyarakat dengan pembinaan yang mengarah kepada perbaikan ummat di bawah tuntunan Rasulullah shollallahu 'alahi wa alihi wa sallam adalah suatu hal yang sangat disyukuri. Akan tetapi di sisi lain, orang-orang menyimpan dalam benak mereka persepsi yang berbeda-beda tentang pengertian Salafiyah itu sendiri sehingga bisa menimbulkan kebingunan bagi orang-orang yang mengamatinya, maka untuk itu dibutuhkan penjelasan yang jelas tentang hakikat Salafiyah itu. Mohon keterangannya !

Jawab :
Salafiyah adalah salah satu penamaan lain dari Ahlussunnah Wal Jama’ah yang menunjukkan ciri dan kriteria mereka.
Salafiyah adalah pensifatan yang diambil dari kata سَلَفٌ (Salaf) yang berarti mengikuti jejak, manhaj dan jalan Salaf. Dikenal juga dengan nama سَلَفِيُّوْنَ (Salafiyyun). Yaitu bentuk jamak dari kata Salafy yang berarti orang yang mengikuti Salaf. Dan juga kadang kita dengar penyebutan para 'ulama Salaf dengan nama As-Salaf Ash-Sholeh (pendahulu yang sholeh).

Dari keterangan di atas secara global sudah bisa dipahami apa yang dimaksud dengan Salafiyah. Tapi kami akan menjelaskan tentang makna Salaf menurut para 'ulama dengan harapan bisa mengikis anggapan/penafsiran bahwa dakwah Salafiyah adalah suatu organisasi, kelompok, aliran baru dan sangkaan-sangkaan lain yang salah dan menodai kesucian dakwah yang dibawa oleh Rasulullah shollallahu 'alahi wa alihi wa sallam ini.
Kata Salaf ini mempunyai dua definisi ; dari sisi bahasa dan dari sisi istilah.

Definisi Salaf secara bahasa
Berkata Ibnu Manzhur dalam Lisanul 'Arab : “Dan As-Salaf juga adalah orang-orang yang mendahului kamu dari ayah-ayahmu dan kerabatmu yang mereka itu di atas kamu dari sisi umur dan keutamaan karena itulah generasi pertama dikalangan tabi'in mereka dinamakan As-Salaf Ash-Sholeh”.
Berkata Al-Manawi dalam At-Ta'arif jilid 2 hal.412 : “As-Salaf bermakna At-Taqoddum (yang terdahulu). Jamak dari salaf adalah أََسْلاَفٌ (aslaf)”.
Masih banyak rujukan lain tentang makna salaf dari sisi bahasa yang ini dapat dilihat dalam Mauqif Ibnu Taimiyyah minal 'asya'irah jilid 1 hal.21.

Jadi arti Salaf secara bahasa adalah yang terdahulu, yang awal dan yang pertama. Mereka dinamakan Salaf karena mereka adalah generasi pertama dari ummat Islam.

Definisi Salaf secara Istilah
Istilah Salaf dikalangan para 'ulama mempunyai dua makna ; secara khusus dan secara umum.Pertama : Makna Salaf secara khusus adalah generasi permulaan ummat Islam dari kalangan para shahabat, Tabi'in (murid-murid para Shahabat), Tabi'ut Tabi'in (murid-murid para Tabi’in) dalam tiga masa yang mendapatkan kemulian dan keutamaan dalam hadits mutawatir yang diriwayatkan oleh Imam Bukhary, Muslim dan lain-lainnya dimana Rasulullah shollallahu 'alahi wa alihi wa sallam menyatakan :

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ

“Sebaik-baik manusia adalah generasiku kemudian generasi setelahnya kemudian generasi setelahnya”.

Makna khusus inilah yang diinginkan oleh banyak ‘ulama ketika menggunakan kalimat Salaf dan saya akan menyebutkan beberapa contoh dari perkataan para 'ulama yang mendefinisikan Salaf dengan makna khusus ini atau yang menggunakan istilah Salaf dan mereka inginkan dengannya makna Salaf secara khusus.

Berkata Al-Bajury dalam Syarah Jauharut Tauhid hal.111 : “Yang dimaksud dengan salaf adalah orang-orang yang terdahulu dari para Nabi dan para shahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka”.

Berkata Al-Qolasyany dalam Tahrirul Maqolah Syarah Ar-Risalah : “As-Salaf Ash-Sholeh yaitu generasi pertama yang mapan di atas ilmu, yang mengikuti petunjuk Nabi shollahu 'alahi wa alihi wa sallam lagi menjaga sunnah-sunnah beilau. Allah memilih mereka untuk bershahabat dengan Nabi-Nya dan memilih mereka untuk menegakkan agama-Nya dan mereka itulah yang diridhoi oleh para Imam ummat (Islam) dan mereka berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benar jihad dan mereka mencurahkan (seluruh kemampuan mereka) dalam menasehati ummat dan memberi manfaat kepada mereka dan mereka menyerahkan diri-diri mereka dalam menggapai keridhoan Allah”.

Dan berkata Al-Ghazaly memberikan pengertian terhadap kata As-Salaf dalam Iljamul 'Awwam ‘An ‘ilmil Kalam hal.62 : “Yang saya maksudkan dengan salaf adalah madzhabnya para shahabat dan Tabi'in”.

Lihat Limadza Ikhtartu Al-Manhaj As-Salafy hal.31 dan Bashoir Dzawisy Syaraf Bimarwiyati Manhaj As-Salaf hal.18-19.

Berkata Abul Hasan Al-Asy'ary dalam Kitab Al-Ibanah Min Ushul Ahlid Diyanah hal.21 : “Dan (diantara yang) kami yakini sebagai agama adalah mencintai para ‘ulama salaf yang mereka itu telah dipilih oleh Allah ‘Azza Wa Jalla untuk bershahabat dengan Nabi-Nya dan kami memuji mereka sebagaimana Allah memuji mereka dan kami memberikan loyalitas kepada mereka seluruhnya”.

Berkata Ath-Thohawy dalam Al-‘Aqidah Ath-Thohawiyah : “Dan ulama salaf dari generasi yang terdahulu dan generasi yang setelah mereka dari kalangan Tabi'in (mereka adalah) Ahlul Khair (ahli kebaikan) dan Ahli Atsar (hadits) dan ahli fiqh dan telaah (peneliti), tidaklah mereka disebut melainkan dengan kebaikan dan siapa yang menyebut mereka dengan kejelekan maka dia berada di atas selain jalan (yang benar)”.

Dan Al-Lalika`i dalam Syarah Ushul I'tiqod Ahlis Sunnah Wal Jama'ah jilid 2 hal.334 ketika beliau membantah orang yang mengatakan bahwa Al-Quro dialah yang berada dilangit, beliau berkata : “Maka dia telah menyelisihi Allah dan Rasul-Nya dan menolak mukjizat Nabi-Nya dan menyelisihi para salaf dari kalangan Shahabat dan tabi'in dan orang-orang setelahnya dari para ‘ulama ummat ini".

Berkata Al-Baihaqy dalam Syu'abul Iman jilid 2 hal.251 tatkala beliau menyebutkan pembagian ilmu, beliau menyebutkan diantaranya : “Dan mengenal perkataan-perkataan para salaf dari kalangan shahabat, Tabi'in dan orang-orang setelah mereka”.

Dan berkata Asy-Syihristany dalam Al-Milal Wa An-Nihal jilid 1 hal.200 : "Kemudian mengetahui letak-letak ijma' (kesepakatan) shahabat, Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in dari Salafus Sholeh sehingga ijtihadnya tidak menyelisihi ijma' (mereka)".

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Bayan Talbis Al-Jahmiyah jilid 1 hal.22 : "Maka tidak ada keraguan bahwasanya kitab-kitab yang terdapat di tangan-tangan manusia menjadi saksi bahwasanya seluruh salaf dari tiga generasi pertama mereka menyelesihinya".

Dan berkata Al-Mubarakfury dalam Tuhfah Al-Ahwadzy jilid 9 hal.165 : "…Dan ini adalah madzhab Salafus Sholeh dari kalangan shahabat dan Tabi'in dan selain mereka dari para 'ulama -mudah-mudahan Allah meridhoi mereka seluruhnya-".

Dan hal yang sama dinyatakan oleh Al-’Azhim Abady dalam 'Aunul Ma'bud jilid 13 hal.7.

Kedua : Makna salaf secara umum adalah tiga generasi terbaik dan orang-orang setelah tiga generasi terbaik ini, sehingga mencakup setiap orang yang berjalan di atas jalan dan manhaj generasi terbaik ini.

Dan berkata Al-'Allamah Muhammad As-Safariny Al-Hambaly dalam Lawami’ Al-Anwar Al-Bahiyyah Wa Sawathi' Al-Asrar Al-Atsariyyah jilid 1 hal.20 : “Yang diinginkan dengan madzhab salaf yaitu apa-apa yang para shahabat yang mulia -mudah-mudahan Allah meridhoi mereka- berada di atasnya dan para Tabi’in yang mengikuti mereka dengan baik dan yang mengikuti mereka dan para Imam agama yang dipersaksikan keimaman mereka dan dikenal perannya yang sangat besar dalam agama dan manusia menerima perkataan-perkataan mereka…”.

Berkata Ibnu Abil 'Izzi dalam Syarah Al ‘Aqidah Ath-Thohawiyah hal.196 tentang perkataan Ath-Thohawy bahwasanya Al-Qur`an diturunkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala : "Yakni merupakan perkataan para shahabat dan yang mengikuti mereka dengan baik dan mereka itu adalah Salafus Sholeh".

Dan berkata Asy-Syaikh Sholeh Al-Fauzan dalam Nazharat Wa Tu'uqqubat 'Ala Ma Fi Kitab As-Salafiyah hal.21 : “Dan kata Salafiyah digunakan terhadap jama'ah kaum mukminin yang mereka hidup di generasi pertama dari generasi-generasi Islam yang mereka itu komitmen di atas Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam dari kalangan shahabat Muhajirin dan Anshor dan yang mengikuti mereka dengan baik dan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam mensifati mereka dengan sabdanya : "Sebaik-baik manusia adalah zamanku kemudian zaman setelahnya kemudian zaman setelahnya....".

Dan beliau juga berkata dalam Al-Ajwibah Al-Mufidah 'An As`ilah Al-Manahij Al-Jadidah hal.103-104 : "As-Salafiyah adalah orang-orang yang berjalan di atas Manhaj Salaf dari kalangan Shahabat dan tabi'in dan generasi terbaik, yang mereka mengikutinya dalam hal aqidah, manhaj, dan metode dakwah".

Dan berkata Syaikh Nashir bin ‘Abdil Karim Al-‘Aql dalam Mujmal Ushul I'tiqod Ahlus Sunnah Wal Jama'ah hal.5 : "As-Salaf, mereka adalah generasi pertama ummat ini dari para shahabat, tabi'in dan imam-imam yang berada di atas petunjuk dalam tiga generasi terbaik pertama. Dan kalimat As-Salaf juga digunakan kepada setiap orang yang berada pada setelah tiga generasi pertama ini yang meniti dan berjalan di atas manhaj mereka".

Asal Penamaan Salaf Dan Penisbahan Diri Kepada Manhaj Salaf

Asal penamaan Salaf dan penisbahan diri kepada manhaj Salaf adalah sabda Nabi shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam kepada putrinya Fathimah radihyallahu ‘anha :

فَإِنَّهُ نِعْمَ السَّلَفُ أَنَا لَكِ

“Karena sesungguhnya sebaik-baik salaf bagi kamu adalah saya". Dikeluarkan oleh Bukhary no.5928 dan Muslim no.2450.

Maka jelaslah bahwa penamaaan salaf dan penisbahan diri kepada manhaj Salaf adalah perkara yang mempunyai landasan (pondasi) yang sangat kuat dan sesuatu yang telah lama dikenal tapi karena kebodohan dan jauhnya kita dari tuntunan syari’at yang dibawa oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam, maka muncullah anggapan bahwa manhaj salaf itu adalah suatu aliran, ajaran, atau pemahaman baru, dan anggapan-anggapan lainnya yang salah.

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa jilid 4 hal 149 : “Tidak ada celaan bagi orang yang menampakkan madzhab salaf dan menisbahkan diri kepadanya dan merujuk kepadanya, bahkan wajib menerima hal tersebut menurut kesepakatan (para ulama). Karena sesungguhnya madzhab salaf itu adalah tak lain kecuali kebenaran”.

Berikut ini saya akan memberikan beberapa contoh untuk menunjukkan bahwa penggunaan nama salaf sudah lama dikenal.

Berkata Imam Az-Zuhry (wafat 125 H) tentang tulang belulang bangkai seperti bangkai gajah dan lainnya : “Saya telah mendapati sekelompok dari para ulama salaf mereka bersisir dengannya dan mengambil minyak darinya, mereka menganggap (hal tersebut) tidak apa-apa”. Lihat : Shohih Bukhary bersama Fathul Bary jilid 1 hal.342.

Tentunya yang diinginkan dengan ‘ulama salaf oleh Az-Zuhry adalah para shahabat karena Az-Zuhry adalah seorang Tabi’i (generasi setelah shahabat).

Dan Sa’ad bin Rasyid (wafat 213 H) berkata : “Adalah para salaf, lebih menyenangi tunggangan jantan karena lebih cepat larinya dan lebih berani”. Lihat : Shohih Bukhary dengan Fathul Bary jilid 6 hal.66 dan Al-Hafizh menafsirkan kata salaf : “Yaitu dari shahabat dan setelahnya”.

Berkata Imam Bukhary (wafat 256 H) dalam Shohihnya dengan Fathul Bary jilid 9 hal.552 : “Bab bagaimana para ‘ulama salaf berhemat di rumah-rumah mereka dan di dalam perjalanan mereka dalam makanan, daging dan lainnya”.

Imam Ibnul Mubarak (wafat 181 H) berkata : “Tinggalkanlah hadits ‘Amr bin Tsabit karena ia mencerca para ‘ulama salaf”. Baca : Muqoddimah Shohih Muslim jilid 1 hal.16.

Tentunya yang diinginkan dengan kata salaf oleh Imam Bukhary dan Ibnul Mubarak tiada lain kecuali para shahabat dan tabi’in.

Dan juga kalau kita membaca buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan nasab, akan didapatkan para ’ulama yang menyebutkan tentang nisbah Salafy (penisbahan diri kepada jalan para ‘ulama salaf), dan ini lebih memperjelas bahwa nisbah kepada manhaj salaf juga adalah sesuatu yang sudah lama dikenal dikalangan para ‘ulama.

Berkata As-Sam'any dalam Al-Ansab jilid 3 hal.273 : "Salafy dengan difathah (huruf sin-nya) adalah nisbah kepada As-Salaf dan mengikuti madzhab mereka".

Dan berkata As-Suyuthy dalam Lubbul Lubab jilid 2 hal.22 : "Salafy dengan difathah (huruf sin dan lam-nya) adalah penyandaran diri kepada madzhab As-Salaf".

Dan saya akan menyebutkan beberapa contoh para ‘ulama yang dinisbahkan kepada manhaj (jalan) para ‘ulama salaf untuk menunjukkan bahwa mereka berada diatas jalan yang lurus yang bersih dari noda penyimpangan :

1. Berkata Imam Adz-Dzahaby dalam Siyar A’lam An-Nubala` jilid 13 hal.183 setelah menyebutkan hikayat bahwa Ya'qub bin Sufyan Al-Fasawy rahimahullah menghina ‘Utsman bin 'Affan radhiyallahu ‘anhu : “Kisah ini terputus, Wallahu A’lam. Dan saya tidak mengetahui Ya'qub Al-Fasawy kecuali beliau itu adalah seorang Salafy, dan beliau telah mengarang sebuah kitab kecil tentang As-Sunnah”.

2. Dan dalam biografi ‘Utsman bin Jarzad beliau berkata : “Untuk menjadi seorang Muhaddits (ahli hadits) diperlukan lima perkara, kalau satu perkara tidak terpenuhi maka itu adalah suatu kekurangan. Dia memerlukan : Aqal yang baik, agama yang baik, dhobth (hafalan yang kuat), kecerdikan dalam bidang hadits serta dikenal darinya sifat amanah".

Kemudian Adz-Dzahaby mengomentari perkataan tersebut, beliau berkata : "Amanah merupakan bagian dari agama dan hafalan bisa masuk kepada kecerdikan. Adapun yang dibutuhkan oleh seorang hafizh (penghafal hadits) adalah : Dia harus seorang yang bertaqwa, pintar, ahli nahwu dan bahasa, bersih hatinya, senantiasa bersemangat, seorang salafy, cukup bagi dia menulis dengan tangannya sendiri 200 jilid buku hadits dan memiliki 500 jilid buku yang dijadikan pegangan dan tidak putus semangat dalam menuntut ilmu sampai dia meninggal dengan niat yang ikhlas dan dengan sikap rendah diri. Kalau tidak memenuhi syarat-syarat ini maka janganlah kamu berharap”. Lihat dalam Siyar A’lam An-Nubala` jilid 13 hal.280.

3. Dan Adz-Dzahaby berkata tentang Imam Ad-Daraquthny : “Beliau adalah orang yang tidak akan pernah ikut serta mempelajari ilmu kalam (ilmu mantik) dan tidak pula ilmu jidal (ilmu debat) dan beliau tidak pernah mendalami ilmu tersebut, bahkan beliau adalah seorang salafy". Baca Siyar A’lam An-Nubala`jilid 16 hal.457.

4. Dan dalam Tadzkirah Al-Huffazh jilid 4 hal.1431 dalam biografi Ibnu Ash-Sholah, berkata Imam Adz-Dzahaby : “Dan beliau adalah seorang Salafy yang baik aqidahnya". Dan lihat : Thobaqot Al-Huffazh jilid 2 hal.503 dan Siyar A’lam An-Nubala` jilid 23 hal.142.

5. Dalam biografi Imam Abul ‘Abbas Ahmad bin ‘Isa bin ‘Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah Al-Maqdasy, Imam Adz-Dzahaby berkata : “Beliau adalah seorang yang terpercaya, tsabt (kuat hafalannya), pandai, seorang Salafy…". Baca Siyar A’lam An-Nubala` jilid 23 hal.18.

6. Dan dalam Biografi Abul Muzhoffar Ibnu Hubairah, Imam Adz-Dzahaby berkata : “Dia adalah seorang yang mengetahui madzhab dan bahasa arab dan ilmu 'arudh, seorang salafy, atsary". Baca Siyar A’lam An-Nubala` jilid 20 hal.426.

7. Berkata Imam Adz-Dzahaby dalam biografi Imam Az-Zabidy : “Dia adalah seorang Hanafy, Salafy". Baca Siyar A’lam An-Nubala`jilid 20 hal.316.

8. Dan dalam Biografi Musa bin Ibrahim Al-Ba'labakky, Imam Adz-Dzahaby berkata : “Dan demikian pula beliau seorang perendah hati, seorang Salafy”. Lihat : Mu'jamul Muhadditsin hal.283.

9. Dan dalam biografi Muhammad bin Muhammad Al-Bahrony, Imam Adz-Dzahaby Berkata : "Dia seorang yang beragama, orang yang sangat baik, seorang Salafy”. Lihat : Mu'jam Asy-Syuyukh jilid 2 hal.280 (dinukil dari Al-Ajwibah Al-Mufidah hal.18).

10. Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolany dalam Lisanul Mizan Jilid 5 hal.348 dalam biografi Muhammad bin Qasim bin Sufyan Abu Ishaq : "Dan Ia adalah Seorang yang bermadzhab Salafy”.

Penamaan-Penamaan Lain Ahlus Sunnah Wal Jama’ah

Sebelum terjadi fitnah bid'ah perpecahan dan perselisihan dalam ummat ini, ummat Islam tidak dikenal kecuali dengan nama Islam dan kaum muslimin, kemudian setelah terjadinya perpecahan dan munculnya golongan-golongan sesat yang mana setiap golongan menyerukan dan mempropagandakan bid'ah dan kesesatannya dengan menampilkan bid'ah dan kesesatan mereka di atas nama Islam, maka tentunya hal tersebut akan melahirkan kebingungan ditengah-tengah ummat. Akan tetapi Allah Maha Bijaksana dan Maha Menjaga agama-Nya. Dialah Allah yang berfirman :

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dikr, dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya”. (Q.S. Al Hijr ayat 9).

Dan Rasulullah shollallahu 'alaihi wa alihi wa sallam bersabda :

لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ ظَاهِرِيْنَ عَلَى الْحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَلِكَ

“Terus menerus ada sekelompok dari ummatku yang mereka tetap nampak di atas kebenaran, tidak membahayakan mereka orang mencerca mereka sampai datang ketentuan Allah (hari kiamat) dan mereka dalam keadaan seperti itu”.

Maka para ‘ulama salaf waktu itu yang merupakan orang-orang yang berada di atas kebenaran dan yang paling memahami aqidah yang benar dan tuntunan syari'at Islam yang dibawa oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam yang murni yang belum ternodai oleh kotoran bid'ah dan kesesatan, mulailah mereka menampakkan penamaan-penamaan syari’at diambil dari Islam guna membedakan pengikut kebenaran dari golongan-golongan sesat tersebut.

Berkata Imam Muhammad bin Sirin rahimahullah :

لَمْ يَكُوْنُوْا يَسْأَلُوْنَ عَنِ الْإِسْنَادِ فَلَمَّا وَقَعَتِ الْفِتْنَةُ قَالُوْا سَمّوْا لَنَا رِجَالَكُمْ فَيُنْظَرُ إِلَى أَهْلِ السُّنَّةِ فَيُؤْخَذُ حَدِيْثُهُمْ وَيُنْظَرُ إِلَى أَهْلِ الْبِدَعِ فَلاَ يُؤْخَذُ حَدِيْثُهُمْ

“Tidaklah mereka (para ‘ulama) bertanya tentang isnad (silsilah rawi). Tatkala terjadi fitnah mereka pun berkata : “Sebutkanlah kepada kami rawi-rawi kalian maka dilihatlah kepada Ahlus Sunnah lalu diambil hadits mereka dan dilihat kepada Ahlil bid’ah dan tidak diambil hadits mereka””.

Maka Ahlus Sunnah Wal Jama’ah selain dikenal sebagai Salafiyah, mereka juga mempunyai penamaan lain yang menunjukkan ciri dan kriteria mereka.

Berikut ini kami akan mencoba menguraikan penamaan-penamaan tersebut dengan ringkas.

1. AL-FIRQOH AN-NAJIYAH

Al-Firqoh An-Najiyah artinya golongan yang selamat. Penamaan ini diambil dari apa yang dipahami dari hadits perpecahan ummat, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam menyatakan :

افْتَرَقَتِ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَإِنَّ أُمَّتِيْ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلاَثِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلاَّ وَاحِدَةً وَهِيَ الْجَمَاعَةُ وَ فِيْ رِوَايَةٍ : مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيِوْمَ وَأَصْحَابِيْ.

“Telah terpecah orang–orang Yahudi menjadi tujuh puluh satu firqoh (golongan) dan telah terpecah orang-orang Nashoro menjadi tujuh puluh dua firqoh dan sesungguhnya ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga firqoh semuanya dalam neraka kecuali satu dan ia adalah Al-Jama’ah dalam satu riwayat : “Apa yang aku dan para shahabatku berada di atasnya sekarang ini”. Hadits shohih, dishohihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Dzilalil Jannah dan Syaikh Muqbil dalam Ash-Shohih Al-Musnad Mimma Laisa Fi Ash-Shohihain rahimahumullah.

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Minhaj As-sunnah jilid 3 hal.345 : “Maka apabila sifat Al-Firqoh An-Najiyah mengikuti para shahabat di masa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam dan itu adalah syi'ar (ciri, simbol) Ahlus Sunnah maka Al-Firqoh An-Najiyah mereka adalah Ahlus Sunnah”.

Dan beliau juga menyatakan dalam Majmu' Al Fatawa jilid 3 hal.345 : “Karena itu beliau (Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam) menyifati Al-Firqoh An-Najiyah bahwa ia adalah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dan mereka adalah jumhur yang paling banyak dan As-Sawad Al-A’zhom (kelompok yang paling besar)”.

Berkata Syaikh Hafizh Al-Hakamy : “Telah dikabarkan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam -yang selalu benar dan dibenarkan- bahwa Al-Firqoh An-Najiyah mereka adalah siapa yang di atas seperti apa yang beliau dan para shahabatnya berada di atasnya, dan sifat ini hanyalah cocok bagi orang-orang yang membawa dan menjaga sifat itu, tunduk kepadanya lagi berpegang teguh dengannya. mereka yang saya maksud ini adalah para imam hadits dan para tokoh (pengikut) Sunnah”. Lihat Ma'arijul Qobul jilid 1 hal.19.

Maka nampaklah dari keterangan di atas asal penamaan Al-Firqoh An-Najiyah dari hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam.

Diringkas dari : Mauqif Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Min Ahli Ahwa`i Wal Bid’ah jillid 1 hal.54-59.

Dan Berkata Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wad'iy rahimahullah setelah meyebutkan dua hadits tentang perpecahan ummat : “Dua hadits ini dan hadits-hadits yang semakna dengannya menunjukkan bahwa tidak ada yang selamat kecuali satu golongan dari tujuh puluh tiga golongan, dan adapun golongan-golongan yang lain di Neraka, (sehingga) mengharuskan setiap muslim mencari Al-Firqoh An-Najiyah sehingga teratur menjalaninya dan mengambil agamanya darinya”. Lihat Riyadhul Jannah Fir Roddi 'Ala A’da`is Sunnah hal.22.

2. ATH-THOIFAH AL MANSHUROH

Ath-Thoifah Al-Manshuroh artinya kelompok yang mendapatkan pertolongan. Penamaan ini berdasarkan hadits Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam :

لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ ظَاهِرِيْنَ عَلَى الْحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَلِكَ

“Terus menerus ada sekelompok dari ummatku yang mereka tetap nampak di atas kebenaran, tidak membahayakan mereka orang mencerca mereka sampai datang ketentuan Allah (hari kiamat) dan mereka dalam keadaan seperti itu”. Dikeluarkan oleh Muslim dari hadits Tsauban dan semakna dengannya diriwayatkan oleh Bukhary dan Muslim dari hadits Mughiroh bin Syu’bah dan Mu’awiyah dan diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir bin ‘Abdillah. Dan hadits ini merupakan hadits mutawatir sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Iqtidho` Ash-Shirath Al-Mustaqim 1/69, Imam As-Suyuthy dalam Al-Azhar Al-Mutanatsirah hal.216 dan dalam Tadrib Ar-Rawi, Al Kattany dalam Nazhom Al-Mutanatsirah hal.93 dan Az-Zabidy dalam Laqthul `Ala`i hal.68-71. Lihat : Bashoir Dzawisy Syaraf Bimarwiyati Manhaj As-Salaf.

Berkata Imam Bukhary tentang Ath-Thoifah Al-Manshuroh : “Mereka adalah para 'ulama”.

Berkata Imam Ahmad : “Kalau mereka bukan Ahli Hadits saya tidak tahu siapa mereka”.

Al-Qodhi Iyadh mengomentari perkataan Imam Ahmad dengan berkata : “Yang diinginkan oleh (Imam Ahmad) adalah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dan siapa yang meyakini madzhab Ahlul Hadits”. Lihat : Mauqif Ahlus Sunnah Wal Jama'ah 1/59-62.

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Muqoddimah Al ‘Aqidah Al Washitiyah : “Amma ba’du ; Ini adalah i’tiqod (keyakinan) Al Firqoh An-Najiyah, (Ath-Thoifah) Al-Manshuroh sampai bangkitnya hari kiamat, (mereka) Ahlus Sunnah”.

Dan di akhir Al ‘Aqidah Al Washitiyah ketika memberikan definisi tentang Ahlus Sunnah, beliau berkata : “Dan mereka adalah Ath-Thoifah Al-Manshuroh yang Nabi shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam bersabda tentang mereka : “Terus menerus sekelompok dari ummatku diatas kebenaran manshuroh (tertolong) tidak membahayakan mereka orang yang menyelisihi dan mencerca mereka sampai hari kiamat” mudah-mudahan Allah menjadikan kita bagian dari mereka dan tidak memalingkan hati-hati kita setelah mendapatkan petunjuk”.

Lihat : Bashoir Dzawisy Syaraf Bimarwiyati Manhaj As-Salaf hal. 97-110.

3. AHLUL HADITS

Ahlul Hadits dikenal juga dengan Ashhabul hadits atau Ashhabul Atsar. Ahlul hadits artinya orang yang mengikuti hadits Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam. Dan istilah Ahlul hadits ini juga merupakan salah satu nama dan kriteria Salafiyah atau Ahlus Sunnah Wal Jama'ah atau Ath-Thoifah Al-Manshurah.

Berkata Ibnul Jauzi : “Tidak ada keraguan bahwa Ahlun Naql Wal Atsar (Ahlul Hadits) yang mengikuti jejak-jejak Rasulullah shollallahu 'alaihi wa alihi wa sallam mereka di atas jalan yang belum terjadi bid'ah".

Berkata Al-Khathib Al-Baghdady dalam Ar-Rihlah Fii Tholabil Hadits hal.223 : “Dan sungguh (Allah) Rabbul ‘alamin telah menjadikan Ath-Thoifah Al-Manshurah sebagai penjaga agama dan telah dipalingkan dari mereka makar orang-orang yang keras kepala karena mereka berpegang teguh dengan syari’at (Islam) yang kokoh dan mereka mengikuti jejak para shahabat dan tabi’in”.

Dan telah sepakat perkataan para ‘ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah bahwa yang dimaksud dengan Ath-Thoifah Al-Manshurah adalah para ‘ulama Salaf Ahlul Hadits. Hal ini ditafsirkan oleh banyak Imam seperti ‘Abdullah bin Mubarak, ‘Ali bin Madiny, Ahmad bin Hambal, Bukhary, Al-Hakim dan lain-lainnya,. Perkataan-perkataan para ‘ulama tersebut diuraikan dengan panjang lebar oleh Syaikh Robi’ bin Hady Al-Madkhaly dan juga Syaikh Al-Albany dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shohihah hadits no.270.

Lihat : Haqiqitul Bid'ah 1/269-272, Mauqif Ibnu Taymiyah 1/32-34, Ahlul Hadits Wa Ath- Thoifah Al-Manshurah An-Najiyah, Limadza Ikhtartu Al-Manhaj As-Salafy, Bashoir Dzawisy Syaraf Bimarwiyati Manhaj As-Salaf dan Al-Intishor Li Ashhabil Hadits karya Muhammad ‘Umar Ba Zamul.

4. Al-Ghuraba`

Al-Ghuraba` artinya orang-orang yang asing. Asal penyifatan ini adalah sabda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah riwayat Muslim No.145 :

بَدَأَ الْإِسْلاَمُ غَرِيْبًا وَسَيَعُوْدُ غَرِيْبًا كَمَا بَدَأَ فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ

“Islam mulai muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awal munculnya maka beruntunglah orang-orang asing itu”. Dan hadits ini adalah hadits yang mutawatir.

Berkata Imam Al-Ajurry dalam Sifatil Ghuraba` Minal Mu’minin hal.25 : “Dan perkataan (Nabi) shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam “Dan akan kembali asing” maknanya Wallahu A’lam sesungguhnya hawa nafsu yang menyesatkan akan menjadi banyak sehingga banyak dari manusia tersesat karenanya dan akan tetap ada Ahlul Haq yang berjalan diatas syari’at islam dalam keadaan asing di mata manusia, tidakkah kalian mendengar perkataan Nabi shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam : “Akan terpecah ummatku menjadi 73 golongan semuanya masuk neraka kecuali satu, maka dikatakan siapa mereka yang tertolong itu? maka kata Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam : “Apa-apa yang saya dan para shahabatku berada di atasnya pada hari ini””.

Berkata Imam Ibnu Rajab dalam Kasyful Kurbah fi washfi hali Ahlil Ghurbah hal 22-27 : “Adapun fitnah syubhat (kerancuan-kerancuan) dan pengikut hawa nafsu yang menyesatkan sehingga hal tersebut menyebabkan terpecahnya Ahlul Qiblah (kaum muslimin) dan menjadilah mereka berkelompok-kelompok, sebagian dari mereka mengkafirkan yang lainnya dan mereka menjadi saling bermusuhan, bergolong-golongan dan berpartai-partai setelah mereka dulunya sebagai saudara dan hati-hati mereka diatas hati satu orang (Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam) sehingga tidak akan selamat dari kelompok-kelompok tersebut kecuali satu golongan yang selamat. Mereka inilah yang disebut dalam sabda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam : “Terus menerus ada diantara ummatku satu kelompok yang menampakkan kebenaran, tidak mencelakakan mereka orang-orang yang menghinakan dan membenci mereka sampai datang ketetapan Allah subhanahu wa ta’ala (hari kiamat) dan mereka tetap dalam keadaan tersebut”. Mereka inilah al-Ghuraba` di akhir zaman yang tersebut dalam hadits-hadits ini…”.

Demikianlah penamaan-penamaan syari’at bagi pengikut Al-Qur`an dan Sunnah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam sesuai dengan pemahaman para 'ulama salaf, yang apabila dipahami dengan baik akan menambah keyakinan akan wajibnya mengikuti jalan para 'ulama salaf dan kebenaran jalan mereka serta keberuntungan orang-orang yang mengikuti jalan mereka.

Cukuplah sebagai satu keistimewaan yang para salafiyun berbangga dengannya bahwa penamaan-penamaan ini semuanya dari Islam dan menggambarkan Islam hakiki yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam dan tentunya hal ini sangat membedakan salafiyun dari ahlu bid'ah yang bernama atau dinamakan dengan penamaan-penamaan yang hanya sekedar menampakkan bid'ah, pimpinan atau kelompok mereka seperti Tablighy nisbah kepada Jama'ah Tabligh yang didirikan oleh Muhammad Ilyas, Ikhwany nisbah kepada gerakan Ikhwanul Muslimin yang dipelopori oleh Hasan Al-Banna, Surury nisbah kepada kelompok atau pemikiran Muhammad Surur Zainal ‘Abidin, Jahmy nisbah kepada Jahm bin Sofwan pembawa bendera bid'ah keyakinan bahwa Al-Qur`an adalah makhluk. Mu'tazily nisbah kepada kelompok pimpinan 'Atho` bin Washil yang menyendiri dari halaqah Hasan Al-Bashry. Asy'ary nisbah kepada pemikiran Abu Hasan Al-Asy'ary yang kemudian beliau bertobat dari pemikiran sesatnya. Syi'iy nisbah kepada kelompok Syi'ah yang mengaku mencintai keluarga Nabi shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam, dan masih ada ratusan penamaan lain, sangat meletihkan untuk menyebutkan dan menguraikan seluruh penamaan tersebut, maka nampaklah dengan jelas bahwa penamaan Salafiyun-Ahlus Sunnah Wal Jama'ah-Ath-Thoifah Al-Manshurah-Al-Firqoh An-Najiyah-Ahlul Hadits adalah sangat berbeda dengan penamaan-penamaan yang dipakai oleh golongan-golongan yang menyimpang dari beberapa sisi :

Satu : Penamaan-penamaan syari'at ini adalah nisbah kepada generasi awal ummat Islam yang berada di atas tuntunan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam, maka penamaan ini akan mencakup seluruh ummat pada setiap zaman yang berjalan sesuai dengan jalan generasi awal tersebut baik dalam mengambil ilmu atau dalam pemahaman atau dalam berdakwah dan lain-lainnya.

Dua : Kandungan dari penamaan-penamaan syari'at ini hanyalah menunjukkan tuntunan Islam yang murni yaitu Al-Qur`an dan sunnah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam tanpa ada penambahan atau pengurangan sedikit pun.

Tiga : Penamaan-penamaan ini mempunyai asal dalil dari sunnah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam.

Empat : Penamaan-penamaan ini hanyalah muncul untuk membedakan antara pengikut kebenaran dari jalan para pengekor hawa nafsu dan golongan-golongan sesat, dan sebagai bantahan terhadap bid'ah dan kesesatan mereka.

Lima : Ikatan wala' (loyalitas) dan baro' (kebencian, permusuhan) bagi orang-orang yang bernama dengan penamaan ini, hanyalah ikatan wala' dan baro' di atas Islam (Al-Qur`an dan Sunnah) bukan ikatan wala' dan baro' karena seorang tokoh, pemimpin, kelompok, organisasi dan lain-lainnya.

Enam : Tidak ada fanatisme bagi orang-orang yang memakai penamaan-penamaan ini kecuali kepada Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam karena pemimpin dan panutan mereka hanyalah satu yaitu Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam, berbeda dengan orang-orang yang menisbahkan dirinya ke penamaan-penamaan bid'ah fanatismenya untuk golongan, kelompok / pemimpin.

Tujuh : Penamaan-penamaan ini sama sekali tidak akan menjerumuskan ke dalam suatu bid'ah, maksiat maupun fanatisme kepada seseorang atau kelompok dan lain-lainnya.

Lihat : Hukmul intima` hal 31-37 dan Mauqif Ahlus Sunnah wal Jama'ah 1/46-47.

Wallahu Ta’ala A’lam.

http://www.an-nashihah.com/isi_berita.php?id=39

Penulis: Al Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain

baca selengkapnya.....