Minggu, 12 April 2009
Captain Amerika Serikat Kibarkan Bendera Jidad
MOGADISHU – Seorang pria yang menyebut dirinya sebagai seorang warga Amerika memproklamirkan perang suci di Somalia yang disampaikan dalam sebuah video yang diterbitkan pekan ini di sebuah situs pejuang Islam.
Sebuah biro kontraktor pemerintahan Amerika Serikat yang melacak jejak propaganda milisi mengatakan bahwa mungkin dia adalah seorang warga Amerika dengan peranan senior Al-Shabab – sebuah kelompok Mujahidin di Somalia yang berhubungan dengan Al-Qaida.
Sebuah video berdurasi setengah jam menampilkan gambar diselingi lagu rap dengan bahasa Inggris dan menyatakan akan menunjukkan sebuah operasi melawan tentara Ethiopia di Somalia. Hal ini ditampilkan dalam situs yaang biasanya tandzim Al Qaida dan kelompok pejuang Islam lain sering menerbitkan pesan-pesan dan video-video. Sebuah rekaman menunjukkan bahwa video tersebut direkam pada 15 Juli 2008.
Seorang pria dengan rambut gelap panjangnya dan senyum yang lebar seperti berumur 20-an dan menjuluki dirinya sebagai “Abu Mansour al-Amiriki,” atau “The American”, atau “Orang Amerika” mendesak umat Islam seluruh dunia untuk mengirim anak-anak mereka untuk menggantikan pejuang-pejuang Islam yang telah berguguran di seluruh dunia.
“Jika anda bisa memberikan keberanian lebih kepada anak-anak anda, dan kepada lebih banyak tetangga anda, dan siapapun disekeliling anda untuk mengirim orang-orang menuju jihad, hal ini akan menjadi aset yang besar bagi kami,” ia berkata.
Al Amiriki berkata dengan aksen Amerika Utara dan membacakan surat dari Al Quran dengan bahasa Arab yang lancar. Ia terlihat seperti orang Eropa atau kemungkinan orang Arab yang baik tetapi masih diragukan tentang kebangsaannnya atau dimana video tersebut diambil.
Terdapat sedikit tanda-tanda yang menunjukkan bahwa ia berada di Somalia, walaupun beberapa teman-temannya terlihat seperti orang Somalia.
Di ibu kota Somalia, Mogadhisu, veteran perang, Mohamed Muqtar, mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan al Amriki lebih dari dua tahun yang lalu pada sebuah kubu Islami dari Kismayo, Kota terbesar ketiga di Somalia.
“Orang ini adalah orang yang sama, orang Amerika, saya mengenal dia di Kismayo dua tahun yang lalu ketika saya dilatih di sana,” ia berkata. “Pria ini melatih kami bagaimana membuat tanah hancur dan meledak.”
Ia tidak dapat memberi detil bagaimana ia bisa mengenali orang tersebut.
Farhan Haji, veteran perang lainnya yang tinggal di Mogadhisu menunjuk kepada semak-semak hijau pada rekaman video tersebut dan mengatakan bahwa lokasi tersebut tidak terlihat seperti di Somalia.
“Orang ini bisa saja seorang aktor Hollywood dimanapun di dunia,” kata Haji.
“Bom demi bom, letusan demi letusan, hanya akan membawa kembali kejayaan masa lalu,” pria tersebut bernasid. “Mortir demi mortir, kerangka demi kerangka, saya hanya akan berhenti ketika saya mengirimnya ke neraka.”
Ben Vezke, direktur dari IntelCenter, kontraktor Amerika Serikat yang melacak propaganda milisi, mengatakan pada AP bahwa video tersebut terlihat asli.
“Video tersebut diselesaikan dengan cara yang sama dimana peluncurannya juga diselesaikan,” ia berkata. “Kami sama sekali tidak mempunyai alasan untuk mempercayai segalanya yang ada di video tersebut kecuali keaslian video tersebut.”
Adam Gadhan, kelahiran California sepertinya terlihat mencolok pada video-video Al-Qaeda dalam peranannya sebagai tokoh propaganda teratas.
Gadhan, yang menjuluki dirinya Abu Azzam Al Mariki, muncul pada video yang membicarakan tentang kekalahan Amerika di Irak dan di peperangan lainnya melawan Mujahidin dan mendesak warga Amerika untuk berpindah agama menjadi Islam. Pria ini juga telah didakwa di Amerika dengan tuntutan pengkhianatan terhadap negara, dan FBI memberi $1 juta dolar hadiah bagi yang bisa menangkapnya, FBI menyebutnya sebagai bagian integral dari media Al-Qaeda dan cabang perekrutan.
Beberapa anggota komunitas Somali yang tumbuh subur di Minneppolis dan St. Paul telah melaporkan ditanyai oleh FBI sebagaimana yang telah diselidiki apakah beberapa anak muda dibuat radikal di Minnesota dan direkrut untuk bertarung di kampung halaman mereka.
“Ini yang pertama kalinya seorang warga Amerika ditunjuk dalam peran kepemimpinaan senior memberi saran dan mengajari sekelompok Mujahid,” IntelCenter mengatakan dalam sebuah analisis yang dikirim melalui e-mail. “Hal ini merupakan perkembangan yang penting dan tampaknya menandakan perkembangan lain di dalam kelompok tersebut.”
Kelompok Islami di Somalia berkoalisi menjadi aliansi lepas dengan beberapa kelompok pejuang Islam untuk memerangi sebuah pemberontakan melawan pasukan-pasukan dari kelompok Kristen Ethiopia yang lebih berkuasa. Pemerintah telah memanggil warga Ethiopia untuk mengusir kelompok yang dinaungi Islam yang menguasai sebagian besar Somalia Selatan dan Mogadhisu selama enam bulan sampai Desember 2008.
Di bawah sebuah perjanjian damai yang rumit yang dimediasi oleh amerika Serikat, Warga Ethiopia mundur pada Januari dan pemimpin moderat Islam Sheikh Sharif Sheik Ahmed dipilih presiden pada bulan itu.
Pemerintahan lemah Ahmed mengambil alih pada Januari berkuasa secara virtual tanpa wilayah dan berjuang untuk membuktikan keabsahan, namun pemerintahan Ahmed ini tetap di tentang Mujahidin Somalia karena tidak menerapkan Syariat Islam. Dan Al-Shabab Mujahidin yang menguasai sebagian besar kota-kota di Somalia berjuang untuk menerapkan syariat Islam secara penuh(muslimdaily.net/rofx/suaramedia)
sumber:
http://www.muslimdaily.net/
0 komentar:
Posting Komentar